Di Indonesia, bulan April identik dengan momen bangkitnya perjuangan kesetaraan hak perempuan dan laki-laki. Hal ini karena pada 21 April, tepat 144 tahun lalu telah lahir seorang perempuan yang tergerak hatinya untuk memperjuangkan kesetaraan hak perempuan, terutama dalam hal menuntut ilmu. Ya, beliau RA. Kartini.
Hingga kini, hari Kartini diperingati oleh banyak elemen masyarakat di Indonesia. Namun menurut saya, kebanyakan masyarakat memaknai hari Kartini masih sebatas seremonial saja, misalnya melalui kebaya dan aneka lomba. Padahal, sebenarnya peringatan hari Kartini punya lebih banyak makna dan peran, salah satunya untuk menjaga nyala api semangat Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan perempuan di era digital ini.
Dalam Agenda for Sustainable Development 2030 dari UNDP (United Nations Development Programe), disebutkan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan yang dapat mentransformasi dunia kita menjadi tempat yang lebih aman dan nyaman bagi kehidupan umat manusia. Salah satunya tujuan nomor 5, yaitu mendorong tercapainya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Di era Revolusi Industri 4.0, pembangunan diarahkan pada ekonomi digital dan teknologi, serta mendorong pembangunan industri di bidang Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM). Saat ini, tidak dapat dimungkiri, setidaknya ada 12,5% jenis pekerjaan yang terpangkas akibat berbagai perubahan di era digital. Masyarakat di era digital banyak mendapat kemudahan dengan adanya internet, contohnya berbagai fasilitas dan program menarik pada salah satu provider internet cepat kebanggaan negeri, yaitu IndiHome dari Telkom Indonesia.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai era Revolusi Industri 4.0, ada baiknya sedikit menengok sejarah perjuangan kesetaraan hak perempuan di negeri kita. Jauh sebelum UNDP merumuskan tujuan nomor 5 dalam Agenda for Sustainable Development 2030 di atas, R.A. Kartini telah lebih dulu membahasnya dalam surat-surat yang ditulis pada tahun 1890-an. Wow, beliau visioner sekali, ya! Namun, saya akan membahasnya dalam tulisan di lain waktu.
Sekarang, saya akan membahas upaya paling simple yang dapat dilakukan untuk menjaga semangat perjuangan Kartini tetap berkobar dan menginspirasi kita sebagai Kartini di zaman kekinian. Beberapa upaya tersebut, yaitu membaca buku dan menonton film.
Wah, kok simple banget! Beneran cuma membaca buku dan menonton film, nih? Iya, kan sudah disebutkan tadi, memang ini upaya paling simple. Tentunya, ada banyak upaya lain yang lebih kompleks dan berdampak lebih dahsyat, dong!
Namun, untuk sekarang inilah cara paling simple dalam menjaga dan me-refresh semangat perjuangan Kartini untuk menginspirasi keseharian kita, khususnya saya pribadi sebagai Mak-Emak dengan segala kerempongan khas Ibu-ibu. Dan juga, menonton streaming film ini dapat menjadi me time bagi Ibu-ibu, demi menjaga kesehatan dan kewarasan mental, tentunya selain aktivitas berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi, dong!
Membaca Buku
Pada Al-Qur’an, ayat pertama yang turun merupakan perintah untuk membaca, yakni Iqro’. Jadi, tak berlebihan kiranya kalau saya sebut, aktivitas membaca merupakan bagian dari fitrah manusia yang selalu dilakukan dalam setiap aspek kehidupan.
Dalam rangka menjaga nyala api semangat perjuangan Kartini, kita bisa membaca sumber-sumber literasi terkait emansipasi dan perjuangan perempuan yang dapat menginspirasi. Isu perjuangan perempuan itu biasanya seputar seberapa kuat kemauan dan ketangguhan kita dalam menjalani setiap ujian kesabaran, salah satu contohnya seperti yang dibahas di Novel Perempuan Penyulam Sabar.
Membaca buku dapat dilakukan secara langsung ataupun mendengarkan audiobook, ya. Berikut ini beberapa contoh buku bertema perjuangan perempuan, adalah:
- Door Duisternis Tot Licht artinya Dari Kegelapan Menuju Cahaya (1911).
- Habis Gelap Terbitlah Terang (1922).
- Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran (1938).
- Panggil Aku Kartini Sadja (1962)
- Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya (1979)
- Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904 (1992)
- Kartini Nggak Sampai Eropa (2008)
- Kartini, Kisah yang Tersembunyi (2016)
- Kartini: Sebuah Novel (2017)
Menonton Streaming Film
Selain membaca buku, menonton film juga dapat menginspirasi kita untuk tetap mengobarkan semangat perjuangan perempuan akan kesetaraan hak. Berikut ini 7 rekomendasi film layar lebar bertema perjuangan perempuan, hasil karya anak bangsa, di antaranya:
1. Pasir Berbisik (2001)
Karakter khas Pasir Berbisik sebagai arthouse movie atau film yang bernilai seni tinggi ini cenderung lambat, minim dialog, dan banyak menunjukkan simbol melalui keindahan gambar yang didominasi hamparan gurun pasir luas. Setting film ini mengambil lokasi di Taman Nasional Bromo Tengger, Jawa Timur.
2. Perempuan Berkalung Sorban (2009)
Film garapan sutradara Hanung Bramantyo ini berkisah tentang kehidupan Annisa (diperankan oleh Revalina S. Temat) sebagai anak Kyai di lingkungan pesantren. Keluarga Annisa dan lingkungannya berusaha mengekang kebebasan perempuan dengan berkedok dalil-dalil agama.
Film ini seolah ingin meluruskan stigma terkait nilai-nilai agama dan kesetaraan hak perempuan dalam lingkungan sosial. Pesan yang sungguh indah. Namun, sayang sekali pesan yang ingin disampaikan film ini sempat menjadi kontroversi dan mendapat banyak protes. Hal ini karena sebagian pesan tertutup oleh visualisasi gambar yang penuh adegan emosional dan KDRT.
3. Sokola Rimba (2013)
Film ini berkisah tentang Butet Manurung (diperankan oleh Prisia Nasution) dalam melaksanakan tugasnya di Lembaga Konservasi Hutan Bukit Dua Belas Provinsi Jambi. Kesehariannya mengajar anak-anak suku Rimba pedalaman hutan Jambi tersebut membawa Butet berurusan dengan para pelaku illegal logging yang berusaha merebut tanah adat masyarakat suku Rimba.
Menurut saya, film ini cukup unik ketika menceritakan sisi perjuangan perempuan dalam upaya mencerdaskan anak-anak suku Rimba. Keunikannya terletak pada pemeran utama yang mampu berbahasa asli suku Rimba dan dapat beradu akting dengan anak-anak dari suku Rimba itu sendiri, sehingga benar-benar menghidupkan suasana, memperkaya unsur budaya, serta menambah penjiwaan dalam film tersebut.
4. Tiga Srikandi (2016)
Film ini berkisah tentang perjalanan tiga atlet panahan, yang berjuang menuju Olimpiade Seoul 1988. Ketiga Srikandi Indonesia tersebut diperankan oleh Bunga Citra Lestari, Chelsea Islan, dan Tara Basro. Setiap atlet memiliki problem dan tantangan masing-masing dalam mencapai impiannya.
Film dengan setting olahraga ini juga diangkat berdasarkan kisah nyata. Dengan adu akting para pemainnya, film ini dapat menggugah kita untuk bersatu dan fokus pada semangat perjuangan mengharumkan nama bangsa di ajang olahraga tingkat internasional.
5. Surat Cinta untuk Kartini (2016)
Film besutan sutradara Azhar Kinoi Lubis ini merupakan film fiksi sejarah yang menceritakan tentang seorang tukang pos bernama Sarwadi, diperankan oleh Chicco Jeriko, yang menaruh hati pada Kartini, diperankan oleh Rania Putri Sari.
Film ini memang berbalut romansa fiksi. Namun, pola pemikiran dalam dialognya masih mengadaptasi dari sejarah RA. Kartini, yang identik dengan kobaran semangat perjuangan akan kesetaraan hak perempuan.
6. Kartini (2017)
Lagi-lagi film ini besutan sutradara Hanung Bramantyo, yang mengangkat sejarah RA. Kartini dengan keunikan tersendiri. Diperankan oleh Dian Sastrowardoyo sebagai Kartini, dan Ayushita serta Acha Septriasa sebagai adik-adik Kartini. Bertiga mereka beraksi berusaha mendobrak budaya patriarki yang tumbuh subur di kalangan masyarakat Indonesia saat itu.
Film ini mengusung inspirasi RA. Kartini dalam berjuang untuk mencerdaskan anak bangsa melalui sekolah, serta perjuangan memerdekakan perempuan Indonesia dalam hal kesetaraan hak.
7. Yuni (2021)
Film karya sutradara Kamila Andini ini berkisah tentang seorang remaja putri bernama Yuni, diperankan oleh Arawinda Kirana, yang memiliki kemampuan akademis baik, tetapi kebingungan memilih jalan hidup selepas SMA, akan melanjutkan ke bangku kuliah atau menikah. Film yang menggarap isu perempuan ini memiliki dialog yang banyak mengangkat bahasa Jawa dialek Serang.
Film ini berhasil memborong banyak penghargaan dalam dan luar negeri. Kemampuan akting Arawinda Kirana yang cukup natural, memang pantas mendapatkan penghargaan sebagai Pemeran Utama Perempuan Terbaik di ajang Piala Citra.
Menonton Film Perjuangan Perempuan
Selain 7 rekomendasi film di atas, Anda juga dapat membaca ulasan film lain yang masih bertema perjuangan wanita di situs teknologi, Pricebook. Meski film tersebut sudah lama dirilis, Anda tetap bisa menontonnya secara streaming di platform OTT (Over The Top), seperti Disney Hotstar, Netflix, Iflix, Viu, Amazon Prime, dan sebagainya.
Serunya lagi, IndiHome sebagai ISP (Internet Service Provider) anak perusahaan dari Telkom Indonesia yang mumpuni, telah bekerja sama dengan banyak platform OTT untuk menyajikan aneka pilihan hiburan bagi seluruh keluarga Indonesia, bahkan dapat menjangkau hingga ke daerah pedalaman. IndiHome dari Telkom Indonesia memang solusi internet cepat, berkelas, dan cerdas, untuk aktivitas tanpa batas. Silakan kunjungi website IndiHome untuk berlangganan paket IndiHome favorit Anda. Jangan lupa menyesuaikan kebutuhan paket internet dengan anggaran keuangan Anda, ya.
Penutup
Nah, itulah 7 rekomendasi film layar lebar bertema perjuangan kesetaraan hak perempuan, tentunya dengan pemeran utama perempuan pula. Cukup seru dan mengobarkan semangat serta menginspirasi, kan? Cocok dong, ditonton saat ngabuburit sambil memilih restoran secara online untuk dinner bersama keluarga.
Jika Anda pecinta film-film yang mengangkat isu perjuangan perempuan, yuk segera menonton streaming film-film tadi, di platform OTT pilihan Anda. Selamat menonton dan menginspirasi!
Wah kemana saja saya nih, belum nonton semua film di atas. Banyak sekali yang bisa dibaca dan ditonton filmnya tentang perempuan ternyata ya. Jadi bangga menjadi perempuan.
ReplyDeleteSebagian besar sudah aku tonton nih, terutama film perempuan berkalung sorban, keren dan ngak bosen nontonnya. Film-film inspiratif seperti ini sangat bagus lho dan semoga bisa menginspirasi semua perempuan Indonesia.
ReplyDeletedari semua film saya baru nonton yang perempuan berkalung sorban nih mba, saya belum nonton yang lain tapi berencana nonton yuni juga nih
ReplyDeletePelajaran hidup sejatinya tidak ada teorinya di bangku sekolah ya. Justru dari pengalaman hidup bisa kita petik hikmah dan contoh yang kesemuanya itu bisa menempa kita menjadi pribadi yang lebih baik. Pelajaran hidup dari film dan kisah seperti ini juga memang sangat bermanfaat. Andai kita bisa mencari pesan dan point utamanya
ReplyDeleteFilm-film seperti di atas memang recommended untuk ditonton dan diambil hikmahnya. Pemainnya pun aktris-aktris yang berkualitas. Senang memang ya sekarang, layanan2 OTT seperti yang ada di Indihome ini mempermudah kita mendapatkan wawasan baru melalui film-film bagus yang ada.
ReplyDeleteIya bener mba. Aku baru nonton yang Perempuan Berkalung Sorban. Bisa coba liat rekomendasi yang lain nih
DeleteSemua udah kutonton nih filmnya. Kecuali Yuni karena saat itu lagi tayang terbatas di salah satu platform. Wah untung aja skrg IndiHome punya layanan OTT dari semua platform. Jadi enak banget buat nonton film favorit.
ReplyDeleteYuk nonton Yuni, mas Didik. Filmnya keren sih, ga bakalan nyesel. Banyak pesan moral yang bisa kita tangkap di dalamnya, akting para pemainnya juga natural
DeleteSetiap bulan april ketika hari kartini memang betul lebih sering memperingatinya dengan berpakaian budaya setiap daerah sampai lupa makna hari kartini itu sendiri. Bagus2 bgt rekomendasi film tentang perjuangan para wanita ya.
ReplyDeleteAsli baru tahu dengan film film ini..karena bukan pengamat film. Hanya tahu satu doang.. perempuan berkalung sorban
ReplyDeletePerempuan dengan perjuangannya memang seru sekali dan bisa menjadi sumber inspirasi ketika diangkat dalam sebuah sineas yang indah. Menikmati tontonan ini memang menjadi waktu paling bahagia, apalagi menggunakan jaringan internet cepat. Makin nyaman nontonnya.
ReplyDeleteFilm Indonesia pun sekarang banyak yang bagus ya Mba Devi. Banyak yang mengajarkan perjuangan para perempuan hebat yang menginspirasi. Semoga semakin banyak film Indonesia yang inspiratif lagi ya apalagi kalau temanya perempuan selalu menarik untuk ditonton.
ReplyDeletewah ternyata banyak juga ya, film bertema perempuan yang belum ku tonton. Auto masuk list, nih, mba. Thankyou, gadis berkalung sorban dan kartini sudah nontooon.
ReplyDeleteBeberapa film di atas sudah saya tonton, Mbak. Pasir Berbisik, Prempuan Berkalung Surban, dan Sakola Rimba. Inti ceritanya memang sama, bercerita tentang perjuangan dan kekuatan perempuan Indonesia. Satu film lagi itu ada Cut Nyak Dien yang diperankan Chirstine Hakim yang berhasil meraih piala Citra.
ReplyDeleteSudah nonton Kartini dari Dian Satro dan itu bagus banget. Sayangnya untuk sinetron jarang banget yang angkat perjuangan perempuan, yang ada cuma kumenangiiiiis
ReplyDeleteDengan adanya layanan OTT dari IndiHome ini, kita bisa menikmati berbagai tayangan yang menghibur
ReplyDeleteTermasuk menonton film tentang perjuangan perempuan ini ya mbak
Banyak hikmahnya ya film-film di atas, belum semuanya nih saya lihat, penasaran dengan Yuni dan Kartini
ReplyDeleteDari semua rekomendasi ini baru Perempuan Berkalung Sorban yang aku tonton. Next mau aku tontn semua list nya
ReplyDeletePerjuangan perempuan memang gak boleh lutut dari sejarah, saya rasa masih banyak pahlawan perempuan Indonesia yang kayak diangkat ke layar lebar
ReplyDeleteYuni tuh bagus banget, perjuangan kesetaraan gender dan budaya patriarki juga. Pesan moralnya juga dalem. Kalau lainnya kayanya bisa nih langganan layanan OTT biar hemat.
ReplyDeleteSepertinya kisah hidup Kartini sering diangkat ke buku dan layar lebar ya. Tapi nggak heran sih, karena Kartini rajin menulis, jadi jejak-jejaknya masih mudah ditelusuri. Jadilah kita sekarang bisa menyaksikan perjuangannya.
ReplyDeleteInget banget dulu nonton Perempuan Berkalung Sorban, walaupun filmnya sempat pro dan kontra, tapi so far filmnya memang keren sih
ReplyDeletekalau gak salah baru nonton Perempuan Berkalung Sorban dan Kartini (2017) aja nih, pas banget nontonnya juga waktu itu lewat layanan OTT dari IndiHome.
ReplyDeleteTernyata banyak juga ya film layar lebar bertema perjuangan kesetaraan hak perempuan karya anak bangsa.
ReplyDeleteApalagi didukung pemainnya yang gak diragukan lagi aktingnya, tambah semangat untuk nontonnya, deh!
Film Indonesia ternyata banyak juga yang menceritakan tentang kehebatan perempuan saya belum menonton semuanya
ReplyDeleteBanyak juga ya film-film yang bercerita tentang perjuangan perempuan. Perempuan berkalung sorban itu masih belum sempat kutonton. Padahal pingin nontonnya sudah sejak lama.
ReplyDeleteBaru yang nomor 1 filmnya yang daku tonton.
ReplyDeleteYang lainnya insyaAllah semoga bisa ditonton pas libur lebaran, biar makin asik liburannya
Jiwa dan pikiran harus terbang sebebas-bebasnya,keren banget sih quote tersebut. Menarik untuk ditonton nih biar makin hebat jadi perempuan juga.
ReplyDeleteSering sebelum nonton film nya saya lebih dahulu membaca kisah dalam novelnya. Ternyata kadang dalam bacaan alias novel, kisahnya diulik sedetail mungkin. Sementara dalam film, jika belum membaca dulu kisahnya dalam novel, kerasa gak dapat feel nya
ReplyDeleteDian Satro ini daebak banget
ReplyDeletePas banget memerankan tokoh perempuan Indonesia
Mulai dari saat di Pasir Berbisik sampai Kartini
Film-film di atas mengenas sekali bagi penonton, sangat relate dengan kehidupan kita sehari-hari. Perempuan berkalung surban juga keren nih. Beberapa kali nonton ulang juga
ReplyDeleteSaya penasaran banget sama Film Pasir Berbisik dan Sokola Rimba. Duh, itu film benar-benar mengangkat kisah nyata. Perjuanganan di daerah pedalaman itu tak mudah.
ReplyDeleteFilm film ini luar biasa, tak hanya prianyg eksis di dunia pekerjaan sekarang wanita juga bisa diandalkan untuk bergerak mengasah potensi diri agar berguna buat orang lain
ReplyDeleteBangga ya sekarang banyak film-film yang menayangkan perempuan apalagi pemeran utamanya adalah perempuan juga, kiprahnya makin diakui dunia bahwa perempuan mempunyai kemampuan yang sama bahkan lebih dari laki-laki
ReplyDeleteKartini masih the best yaak aku juga nonton nih tp di OTT hehehe pas kapan hari muncul di bioskop ngga sempet nontonnyaa
ReplyDeletePas banget ya minggu ini peringatan hari Kartini kita bisa mengisinya dengan menonton film para wanita hebat ini
ReplyDeleteFilm tentang perempuan emang menarik banget sih buat ditonton. Makasih ya kak rekomendasinya! Ternyata dari 7 film ini belum satupun aku tonton lho. Nanti deh aku tonton saat waktu libur.
ReplyDeleteSama kayak Mas Didik, semua judul sudah kutonton kecuali Yuni. Sekarang mau nonton film tinggal duduk manis di rumah. Gampang banget dan pastinya lebih nyaman buatku yg ke mana-mana musti bawa bocah.
ReplyDeleteFilm perempuan berkalung sorban baru nonton sekilas soalnya ada tayang di tv, jadi gak terlalu tau ceritanya. Mungkin next masukin wishlist juga nih sekarang lebih mudah nonton film streaming
ReplyDeleteTernyata Indonesia pny banyak film2 yg bagus tentang perempuan. Cerita bagus dan pemainnya juga berkualitas. Nonton jd ga sekadar nonton untuk jd hiburan aja, tp juga ada hikmah yg bisa diambil.
ReplyDeleteOh iyaaa, bulan April ini kan ada Hari Kartini yaa, karena dekat dengan lebaran jadinya kelupaan yaampun 🙈
ReplyDeleteBtwe, terima kasih mbak rekomendasi filmnya, boleh nih buat tontonan selama libur lebaran di rumah.
eh aku skip, baru tau yang film surat cinta untuk kartini, selebihnya udh nonton dan tau. film2 ini cocok buat membangkitkan semangat perempuan ya, biar ga ngeluh atau pun dipaksa ngurusin sumur, dapur, kasur aja
ReplyDeleteada yang bilang nonton film itu wasting time, tapi bagi saya justru sebaliknya. selain sebagai saran hiburan, film juga bisa jadi sarana nyari inspirasi. dari mulai jalan cerita yang bagus hingga jalan cerita yang emang diangkat dari kisah nyata. lebih banyak inspiringnya sih ketimbang wasting time nya
ReplyDeleteperempuan berkalung sorban nih dulu sering banget diputer di RCTI haha. jadi kangen nonton film-film jadul yang dulu suka diputer di tv
ReplyDeleteOiya ya beda, film Surat Cinta untuk Kartini tahun 2016 dan film Kartini tahun 2017. Baca artikel ini saya jadi ngeh itu dua film yang gak sama. Yg pernah saya tonton, yg 2017, dibintangi Dian Sastrowardoyo.
ReplyDeleteSelain membaca buku, menonton film yang menginspirasi dengan karakter utama perempuan juga bisa menjadi pilihan me time yang sempurna setelah beraktivitas seharian.
ReplyDeleteDari ketujuh film, pernah nonton perempuam berkalung sorba, malah sokola rimba belum nonton padahal punya bukunya. Pakai IndiHome pilihannya banyak ya
ReplyDeletedulu pas nonton2 trailer nya Yuni tuh aku ga kuat hati dan emosi buat nonton, ngeras ikut tersayat-sayat emosinyaa
ReplyDeleteRekomendasi film tentang perempuan yang super keren. Rata2 emang diangkat dari kisah nyata. Jadi kita kayak dibawa ke masa lalu dengan perjuangannya. Mau nonton lagi ah di layanan OTT IndiHome.
ReplyDeleteBaru ngeh besok kita peringati Hari Kartini ya. Film perjuangan tentang Kartini harus kita lihat dong, sebagai apresiasi dan mendalami bagaimana perjuangan perempuan dulu hingga bisa berpartisipasi dalam bagai bidang seperti sekarang
ReplyDeleteYuni tuh banyak banget pesan moralnya apalagi tentang budaya daerah yang masih patriarki dan kesetaraan gender. Kalau Perempuan Berkalung Sorban masih erat dengan stigma terkait nilai-nilai agama dan kesetaraan hak perempuan. Yang lain blom lihat sii ntar deh maw langganan OTT aja biar hemat.
ReplyDeleteSaya suka film Perempuan Berkalung Sorban, selain pemeran utama wanitanya adalah salah seorang artis favorit saya, ceritanya juga unik tentang perjuangan seorang perempuan dalam meluruskan stigma terkait nilai-nilai agama dan kesetaraan hak perempuan dalam lingkungan sosial.
ReplyDeleteDari list film perjuangan perempuan saya belum nonton yang judulnya Pasir Berbisik, Sokola Rimba, dan Yuni. Makasih ya jadi nambah deh watch list saya ttg film perjuangan perempuan.
ReplyDeleteDari semuanya aku baru nonton Pasir Berbisik sama Kartini aja nih. Sebentar lagi kan hari kartini ya, pas nih diisi dengan nonton film bertema perjuangan perempuan biar dapat tambahan insight untuk keseharian.
ReplyDeleteFilm Yuni ini banyak yang rekomendasikan, katanya bagus. Daku belum nonton sih.
ReplyDeleteNanti deh cari waktu apalagi ada di OTT ya
Hampir semua film sudah kutonton kecuali yang judulnya Pasir Berbisik.
ReplyDeleteJadi pengen nonton habis blog walking, karena kebetulan udah langganan IndiHome nih
Yaampun ternyata banyak juga dari beberapa film di atas yang aku belum nonton. Asyik banget nih sekarang bisa ditonton lewat streaming ya.
ReplyDeleteFilm-film tentang perjuangan dan perempuan selalu menarik untuk ditonton. Selalu memberikan banyak pelajaran bagi yang menonton. Lebaran boleh nih nonton lagi pake layanan OTT, apalagi bisa di banyak platform
ReplyDeleteTulisan-tulisan Kartini memang luar biasa. Dan kini bisa menikmati film Kartini di OTT ya. Juga film tentang perjuangan perempuan lainnya yang cocok ditonton.
ReplyDeleteDari semua film di atas paling berkesan adalah Kartini. Keren banget bener2 berkesan
ReplyDeleteBelum aku tonton semua nih mba. Bisa jadi referensi me time
ReplyDeleteBagus-bagus filmnya. Sebenarnya film Indonesia juga banyak yang bagus kok, ya. Nggak sempat nonton di bioskop, ya bioskopnya aja yang "dibawa" ke rumah sama IndiHome.
ReplyDeletedengan banyaknya film indonesia bertema perjuangan kesetaraan hak perempuan sebetulnya jadi literasi perempuan tersendiri ya, meski masih dalam batasan hiburan. tapi justru melalui film, apa yang ingin disampaikan penulis atau pihak tertentu bisa tersampaikan. pesannya justru melekat kuat di benak penonton.
ReplyDeleteYuni ini aku blm nonton wkwkw eh saama Tiga Srikandi ding, film2 kayak gini ini yang ditunggu pasti kutonton deh kalo dah ada di OTT xixixi
ReplyDeletesokola rimba nih dulu salah satu yang banyak masuk nominasi piala citra ya? belum sempet nih nonton. baru nonton perempuan berkalung sorban sama yuni
ReplyDeleteBerbagai cara perempuan untuk meningkatkan powernya bisa dengan banyak cara. Dan belajar melalui film atau buku memang menjadi cara paling inspiratif untuk tetap berkarya penuh dedikasi di bidang yang ditekuni saat ini.
ReplyDeletebaru nnton permpuan berkalung sorban aja nih mba, saya kudu banyak2 nton film indonesia lainnya yang mneyangkut perempuan nih kayaknya
ReplyDeleteAw, Pasir Berbisik dan Yuni adalah favoritku banget. Seneng, sineas perempuan dan tokoh-tokoh perempuan makin ramai di sinematik Indonesia, jadi pengen streaming film pake IndiHome nih Lebaran ginj
ReplyDelete