Serunya Pemanasan Otak Bersama ZenCore

Serunya Pemanasan Otak Bersama ZenCore


Assalamualaikum Sobat Bundamami,

Alhamdulillah, Ramadan 1443 H ini sudah memasuki masa pertengahan. Masih semangat puasanya, kan? Tak terasa ya, sudah 3x Ramadan kita melaluinya dalam suasana pandemi. Banyak hal berubah akibat pandemi. Salah satunya evolusi ganti cara belajar anak di sekolah. 


Saat awal pandemi dulu, PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) menjadi pilihan untuk melindungi anak-anak dari penularan Covid-19. Sekarang, ketika kondisi pandemi sudah melandai dan vaksin telah diberikan, maka pembelajaran luring dengan metode shift 50%, bahkan 100% sudah mulai dilaksanakan. Salah satunya sebagai upaya memulihkan kondisi ekonomi di negeri ini.


Meski pembelajaran luring sudah banyak dilaksanakan, tetapi beberapa bagian pembelajaran, pemberian tugas, bahkan lomba, kebanyakan masih secara online. Salah satu contohnya aktivitas lomba yang diikuti oleh anak sulung saya, si Kakak yang duduk di kelas 4 SD.



Olimpiade Bahasa Inggris


Pada 10 April 2022 lalu, si Kakak mengikuti babak penyisihan OMNAS 11 (Olimpiade Nasional ke-11 untuk subjek Matematika, Sains, dan Bahasa Inggris) yang diselenggarakan oleh sebuah lembaga pendidikan sekaligus penyelenggara event Olimpiade/kompetisi pendidikan yang cukup terkenal di Indonesia. Dari mulai pendaftaran, verifikasi, hingga pelaksanaannya, semua secara online


Alhamdulillah di babak penyisihan ini, si Kakak meraih juara 3 pada pelajaran bahasa Inggris level 2 untuk wilayah DKI dan Jawa Barat. Hal ini berarti si Kakak lolos ke babak final provinsi, yang pelaksanaannya Juli mendatang. Jika lolos lagi, maka si Kakak akan melaju ke babak Grand Final Nasional di bulan Agustus nanti. Mohon doanya ya, Gaesss...


Sebelumnya, November 2021 lalu, si Kakak juga mengikuti Olimpiade Bahasa Inggris di lembaga pendidikan tersebut. Alhamdulillah mendapat medali perak di babak penyisihan dan meraih medali emas di babak Grand Final.


Menurut si Kakak, di babak Grand Final tahun lalu persaingan cukup ketat. Para peserta merupakan siswa-siswi unggulan dari sekolah di seluruh Indonesia. Nah, di perlombaan OMNAS 11 kali ini, si Kakak ingin menambah porsi belajarnya, agar lebih percaya diri menghadapi para pesaing. 


Meski sebenarnya di sekolah sudah diberi bimbingan oleh Bapak Ibu Guru. Namun, si Kakak tetap kekeuh ingin belajar lebih banyak lagi dari sumber lainnya. Alhamdulillah, dong! Saya makin happy karena si Kakak bersemangat mempersiapkan perlombaan kali ini secara mandiri. Entah kenapa, jika berhubungan dengan bahasa Inggris, memang si Kakak selalu bersemangat. Sama halnya dengan membaca atau mendengarkan buku, selalu membuat si Kakak happy melakukannya.


Siap Hadapi Olimpiade Nasional dengan Pemanasan Otak di ZenCore

Dimulailah perburuan kami mencari platform belajar yang menarik dan seru buat si Kakak, demi menunjang persiapan Olimpiade bahasa Inggris kali ini. Setelah browsing sana-sini, akhirnya kami menemukan fitur ZenCore dari aplikasi Zenius.



Zenius


Zenius merupakan sebuah platform bimbingan belajar yang didirikan pada tahun 2004. Awalnya untuk memberi bimbingan persiapan mengikuti ujian masuk perguruan tinggi, seperti SPMB. Namun seiring waktu, berkembang menjadi bimbingan belajar untuk semua jenjang pendidikan. 


Lalu pada tahun 2010, Zenius meluncurkan website pembelajaran pertama di Indonesia. Dan, pada masa pandemi ini, Zenius membantu pemerintah dalam program PJJ dengan menggratiskan sekitar 100.000 konten pembelajaran untuk semua jenjang pendidikan secara online. Hebat, ya!


Di era digital, belajar online kini menjadi semacam gaya hidup, terutama bagi generasi milenial dan generasi Alpha. Syukurlah, ada fitur ZenCore dari Zenius ini, platform belajar online yang cocok untuk semua kalangan dan semua usia. Entah itu anak sekolah, orang bekerja, atau siapa pun, semua butuh belajar, kan, terlepas dari apa pun status, pekerjaan, usia, dan aktivitasnya.


Nah, ketika belajar merupakan kebutuhan semua orang, maka aktivitas belajar harus menjadi kegiatan yang seru dan menarik, sehingga selalu dinanti oleh seluruh pembelajar. Seperti apa belajar yang seru dan menarik itu?


Fitur Keren ZenCore Bikin Jadi Jagoan Adu Otak


Aplikasi yang bisa bikin kegiatan belajar makin seru, menarik, dan cukup menantang, serta bertabur hadiah pula, ya cuma Zenius ini. Yuk, kita mengulik fitur-fitur aplikasi Zenius, di antaranya: 


1. Video dan Soal-Soal

Materi pembelajaran tersedia dalam ratusan ribu video dan soal-soal, yang siap menemani kamu belajar apa pun, di mana pun, dan kapan pun. Mantap, kan!


2. Try Out Rutin

Fasilitas try out rutin yang makin mengasah kemampuan dan persiapan kamu. Semua try out disajikan dengan soal dan penilaian semirip mungkin dengan aslinya, biar kamu makin pede saat menghadapi ujian aslinya nanti.


3. Live Class

Adanya live class yang bikin kamu makin mantap mendalami materi pembelajaran. Dengan live class ini, kamu bisa dapatkan berbagai insight keren dari para tutor secara langsung dan interaktif.


4. ZenBot

ZenBot siap sedia setiap saat untuk membantu kamu menjawab aneka soal seputar matematika, fisika, dan kimia. Ada soal yang sulit dan tidak dapat kamu kerjakan? Tinggal kamu foto saja soalnya, kemudian tanyakan pada ZenBot. Dijamin langsung paham setelah dijelaskan oleh ZenBot. Canggih, ya!


5. ZenCore

ZenCore merupakan salah satu fitur Zenius yang membantu kamu menajamkan kemampuan berpikir fundamental, sebelum kamu memasuki "medan perang" yang sesungguhnya. Untuk lebih jelasnya, seperti apa fitur ZenCore ini, yuk lanjut baca...



Apa itu ZenCore?


ZenCore merupakan salah satu fitur dari aplikasi Zenius, berisi aktivitas mengasah skill dan knowledge, yang wajib dikuasai oleh siapa pun, dari semua kalangan. ZenCore ini menggunakan metode adaptive learning, yaitu menyesuaikan kebutuhan dan level kemampuan serta pemahaman masing-masing pengguna, sehingga efektif, efisien, dan bikin produktif banget untuk semua orang. 


Ganti Cara Belajar dengan ZenCore


Lalu, apa saja skill dan knowledge yang harus dikuasai di fitur ZenCore ini? Dua hal yang wajib dikuasai, di antaranya:


Fundamental Skills

Fundamental skills ini berguna banget untuk pemanasan otak dan melatih cara berpikir kamu, agar makin cerdas serta tangkas. Kamu bisa temukan fundamentals skills di aplikasi ZenCore pada bagian CorePractice.


Insightful Knowledge

Insightful knowledge ini berupa pengetahuan umum dan basic yang dapat membuat wawasan dan pola pikir kamu semakin luas. Misalnya pengetahuan seputar filsafat, basic sciencebig history, dan lain-lain. 


Harapannya, dengan belajar insightful knowledge ini, kamu dapat melihat dunia dan segala permasalahan di dalamnya dari berbagai sudut pandang dengan perspektif yang unik atau out of the box. Pada aplikasi ZenCore, kamu bisa temukan insightful knowledge di bagian CoreInsight.



Seru-seruan Bareng CorePractice


CorePractice ini penting banget buat semua orang, lo! Mengapa? Begini... Segala sesuatu di dunia ini berawal dari pikiran dan pola pikir ya, kan. Ketika pola pikir kamu sudah oke, kamu bisa lebih peka dan lebih cepat menangkap segala informasi di sekelilingmu. Dengan begitu, kamu akan terlatih untuk berpikir kritis serta rasional. 


Harapannya, jika kamu sudah memiliki pola pikir kritis dan rasional, kualitas hidup kamu pun akan makin meningkat. Selain itu, kamu juga tidak mudah terjebak dalam hoax dan berita-berita enggak jelas di lingkungan sekitar, yang membuat kamu sesat pikir. Jangan sampai, ya!


O iya, selain melatih skills fundamental kamu, CorePractice ini juga sekaligus sebagai wahana refresh otak, lo! Kok bisa refresh otak, sih? 


Iya, dong! Saat mengerjakan soal, kita bisa sekaligus seru-seruan bareng teman-teman se-genk dan keluarga di rumah. Karena pertanyaan-pertanyaan di ZenCore disajikan menarik dan seru, seperti kuis. Jadi, berasa main game. Namun, tetap bermanfaat menambah ilmu. Makin penasaran, kan?


Dalam CorePractice ini, ada 3 skills yang akan dilatih, sebagai fondasi kerangka berpikir kamu, yaitu matematika, verbal logic, dan bahasa Inggris. Wah, cocok banget ini dengan kebutuhan si Kakak yang memang sedang mencari tambahan sumber materi belajar untuk pemanasan otak, mempersiapkan diri saat babak Final Provinsi di Olimpiade Bahasa Inggris Juli mendatang. Ketiga skills yang dilatih tersebut, yaitu



A. Matematika

Menurut sebagian orang, kata "matematika" mungkin sudah menyiratkan mimpi buruk. Namun bagi saya, matematika itu seru dan mengasyikkan. Meski saya merasa enggak pintar-pintar amat, tapi lumayanlah, di masa kuliah saya sempat menjadi tutor matematika-IPA untuk jenjang SD, SMP, SMA di sebuah bimbingan belajar ternama di kota saya.


Matematika itu mengasyikkan karena membuat pola pikir kita lebih logis dan rasional. Dan, matematika itu ilmu yang dibutuhkan sepanjang hayat oleh siapa pun. Segala profesi, mulai dari tukang bangunan sampai direktur perusahaan, semua membutuhkan matematika sebagai dasar ilmu yang harus dikuasai.


Nah, soal-soal matematika di CorePractice ini dapat menjadi ajang pemanasan otak yang seru buat kamu semua. Dijamin kamu bisa cepat menjadi jagoan adu otak yang mumpuni. 



B. Verbal Logic

Selain matematika, menguasai kemampuan verbal logic ternyata juga penting banget bagi kehidupan banyak orang. Pasalnya, logika kita akan lebih terasah dengan pertanyaan-pertanyaan seputar verbal logic di CorePractice ini. Misalnya kemampuan melihat perspektif sebuah gambar, kemampuan menganalisis hubungan sebab-akibat, kemampuan memahami tata bahasa, premis umum dan khusus, dan sebagainya.


Kemampuan verbal logic akan membuat kita menjadi orang yang logis dan lebih kritis. Ketika kita dapat berpikir logis, otomatis kita akan lebih waspada terhadap hal-hal yang tampak janggal di mata kita, kan. 


Jadi, kita enggak mudah dibohongi orang, tidak mudah terprovokasi dengan info-info yang belum jelas kebenarannya, sekaligus jadi jagoan adu otak yang awesome dalam bidang verbal logic. Penting banget untuk di era digital, nih!



C. Bahasa Inggris

Sudah menjadi rahasia umum jika kemampuan berbahasa Inggris itu penting banget karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional. Sebagai alat komunikasi universal, bahasa Inggris kerap menjadi parameter atau syarat masuk dalam berbagai institusi dan kegiatan, seperti sekolah, universitas, perusahaan, instansi pemerintah, maupun kegiatan seleksi beasiswa.


Dalam CorePractice bidang bahasa Inggris ini, kamu akan disuguhi pertanyaan seputar tenses, vocabulary, dan aneka grammar. Namun, jangan khawatir, sesuai dengan metode adaptive learning tadi, tingkat kesulitan setiap soal juga akan bertahap meningkat sesuai kemampuan user. Semakin tinggi level, tentunya semakin sulit, ya.


Nah, bagian ini cocok banget untuk persiapan si Kakak menghadapi lomba Olimpiade Bahasa Inggris OMNAS 11 tadi. Selain itu, skills matematika dan verbal logic ternyata juga sangat mendukung kebutuhan si Kakak untuk persiapan lomba, lo! 


Pasalnya, pertanyaan-pertanyaan di OMNAS 11 ini, selain tentang bahasa Inggris, terkadang ada juga soal yang isinya menanyakan seputar pengetahuan umum, logika, dan matematika sederhana. Namun, tetap disajikan dalam bahasa Inggris.



Latihan Pemanasan Otak dan Raih Hadiahnya


Selain banyaknya fitur menarik di atas, fitur ZenCore ini ternyata juga bertabur hadiah seru, lo! Kok, bisa bertabur hadiah?


Iya, ternyata Zenius bersama Primagama sedang mengadakan event menarik bernama Pekan Olahraga Otak x Fiesta Primagama. Event ini ingin memberi pengalaman seru buat seluruh pengguna/user ZenCore, baik user baru maupun user lama yang sudah rutin menggunakannya. Ibarat memberikan asupan gizi sebagai inovasi terbaru bagi para user ZenCore.


Event Pekan Olahraga Otak x Fiesta Primagama ini dilaksanakan dalam rangka Fiesta Primagama, yaitu ulang tahun ke-40 bimbingan belajar Primagama, yang telah menjadi bagian dari aplikasi Zenius, pada bulan Maret 2022 lalu.


O iya, Pekan Olahraga Otak ini dilaksanakan setiap 2 minggu (fortnightly). Untuk periode saat ini, Pekan Olahraga Otak x Fiesta Primagama ini dilaksanakan pada 28 Maret 2022 hingga 24 April 2022. Segera bergabung, yuk!


Selain keseruan mengerjakan ratusan soal menarik tadi, Pekan Olahraga Otak kali ini juga bertabur hadiah yang bikin mupeng banget. Penasaran apa saja hadiah menarik yang menunggu para jagoan adu otak? 


Jangan lupa, pantengin pengumuman pemenangnya di @zeniuseducation dan @primagama_id pada pekan selanjutnya setelah periode berakhir. Pemenang ditentukan berdasarkan skor tertinggi pada masing-masing kategori subjek, ya. Hadiah yang telah menanti, di antaranya: Ipad 9, Samsung Smart Watch 4, Xiaomi Haylou Solar LS05, JBL T450, dan juga hadiah hiburan bagi 5 orang yang beruntung.



Kesimpulan


ZenCore untuk Asah Otak Anak


Setelah beberapa hari berlatih soal-soal di aplikasi Zenius ini, tampaknya si Kakak sudah mulai lebih pede nih, untuk bersiap ke babak Final. Semoga semakin hari semakin meningkat skor dan levelnya di ZenCore. 


Dan, yang terpenting semoga si Kakak lancar dan sukses di babak Final OMNAS 11 nanti, karena rajin berlatih bersama ZenCore. 


O iya, buat kamu yang ingin mengikuti Pekan Olahraga Otak dan memenangkan hadiahnya, segera download aplikasinya di Aplikasi ZenCore untuk Android dan Aplikasi ZenCore untuk iOS.


Mulai sekarang, sambil menunggu jam berbuka puasa atau menyiapkan takjil klepon isi coklat, bisa nih dimanfaatkan untuk mengerjakan soal-soal di ZenCore. Ternyata, ganti cara belajar dengan ZenCore, bisa sambil melakukan pemanasan otak, kan! Siapa tahu kamu beruntung menjadi jagoan adu otak dan membawa pulang hadiahnya. 


Ini pengalaman saya, kalau kamu gimana? Tulis di kolom komentar, ya...

Storytel Bikin Hidup Lebih Produktif

 

Storytel Bikin Hidup Lebih Produktif
Storytel Bikin Hidup Lebih Produktif

Assalamualaikum, Halo Sobat Bundamami...

Kali ini saya ingin bercerita tentang hobi baru yang seru banget. Kalau kebanyakan orang mengatakan hobinya membaca buku, berbeda dengan hobi baru saya sekarang, yakni mendengarkan buku.


Mendengarkan buku? Enggak salah ketik, nih? Iya, benar. Hobi baru saya sekarang adalah mendengarkan buku. 


Mungkin kalian akan bertanya-tanya, buku kok didengarkan? Mendengarkan buku atau lebih dikenal sebagai mendengarkan audiobook, kini menjadi kesukaan banyak orang di dunia, termasuk di Indonesia.



Sejarah Audiobook


Thomas Alva Edison tidak hanya terkenal sebagai penemu lampu pijar. Ternyata, dia memegang sekitar 1000 hak paten atas penemuannya. Salah satu penemuan Thomas Alva Edison di tahun 1877 adalah phonograph, yang menjadi cikal bakal audiobook. Dulu, phonograph inilah yang digunakan untuk merekam suara, seperti lagu, musik, dan aneka sound effect.


Rekaman pertama yang dilakukan adalah lagu anak "Mary Had a Little Lamb" yang diucapkan oleh Thomas Alva Edison sendiri. Setahun kemudian, yakni 1878, Institusi Kerajaan Inggris merekam beberapa bait puisi dan Nursery Rhyme. Inilah tonggak awal dimulainya penggunaan teknologi rekam dalam dunia sastra.


Kemudian pada tahun 1931, The American Foundation for The Blind (AFB) bekerja sama dengan Library of Congress Books for The Adult Blind Project membuat program Books for The Blind, yang berupa audiobook bagi para veteran Perang Dunia I dan orang-orang dengan gangguan penglihatan (tunanetra).


Pada tahun 1970-an, audiobook mulai berkembang dengan diciptakannya audio cassette. Sejak saat itu, audiobook tidak hanya digunakan oleh para tunanetra. Namun, para siswa di sekolah juga dapat memanfaatkan audiobook sebagai media pembelajaran. 


Dan hingga kini, seiring berkembangnya trend mendengarkan buku, maka audiobook dapat dimanfaatkan oleh lebih banyak orang. Salah satunya melalui sebuah aplikasi keren bernama Storytel, yang ikut meramaikan kancah audiobook Indonesia pada awal Maret lalu. Singkatnya, Storytel ini aplikasi untuk baca buku online yang meliputi audiobook dan e-book.



Apa itu Storytel?


Storytel merupakan bisnis streaming di bawah bendera Storytel dan Mofibo, yang memiliki layanan berlangganan streaming audiobook dan e-book terbesar di dunia. Selain bisnis streaming, Storytel juga bergerak di bisnis penerbitan melalui Audiobook Publisher StorySide dan Nordik Publisher Group, seperti NorstedtsPeople's Press, dan GummerusHingga saat ini, Storytel telah beroperasi pada >20 negara di dunia, dengan kantor pusat di Stockholm, Swedia.


Sebagai aplikasi audiobook yang mudah di-install pada smartphone, Storytel menawarkan >500.000 judul, yang dapat dinikmati oleh everyone, everywhere, and everytime. Mulai dari genre novel fiksi, nonfiksi, fantasy, sci-fi, pengembangan diri, bahasa, romance, religi, buku anak, dan masih banyak lagi genre serta jenisnya.

 

Selain ditata rapi berdasarkan genre, koleksi audiobook dan e-book di Storytel juga diatur sedemikian rupa untuk memudahkan pelanggan mengeksplorasi. Misalnya berdasarkan kategori bahasa Inggris atau Indonesia, kategori tahun terbit, kategori buku best seller, kategori rekomendasi buku pilihan editor Storytel, dan sebagainya.



Storytel Bikin Hidup Lebih Produktif, Praktis, dan Seru


Lebih produktif? Kok, bisa? Ceritanya begini. Selama ini, kadang saya merasa bersalah karena sering kalap berbelanja buku. Ya, sebagai editor sekaligus penulis, memang buku itu ibarat bahan bakar bagi otak saya. Untuk dapat menulis dengan baik, saya butuh asupan bahan bakar berupa bacaan yang banyak dan berkualitas tentunya, untuk memperkaya wawasan literasi saya. 


Namun, masalahnya buku-buku yang sudah dibeli itu sering hanya menumpuk setelah dibaca sekitar 50%. Akhir-akhir ini, saya tidak bisa membaca sampai selesai karena waktu sudah terasa habis untuk mengerjakan deadline tulisan, editing, plus pekerjaan harian di rumah. Hayo, siapa yang seperti itu juga? Hehe, ternyata banyak teman yang begini, ya!


Baca Buku Online dengan Storytel Lebih Seru

Nah, dengan adanya aplikasi Storytel, saya merasa lebih produktif karena dapat mendengarkan buku sambil mengerjakan aktivitas lain. Misalnya mengerjakan tugas harian di rumah seperti memasak bisa sambil mendengarkan Game of Thrones.


Atau saat mengerjakan deadline tulisan dan editing, saya sambil mendengarkan cerita fiksi semacam Mariposa, atau bisa juga saat dalam perjalanan, agar tidak bosan. Jadi, lebih produktif dan seru banget, kan?!?


Selain itu, dengan tingginya intensitas bekerja di depan laptop, saya butuh kegiatan refreshing tanpa melihat layar, sebagai jeda di antara jam kerja dan kegiatan harian. Biasanya, setelah 1 jam menatap layar laptop untuk mengerjakan tugas editing, kemudian saya beri jeda dengan menutup mata 15 menit sambil rebahan dan mendengarkan Divortiare di Storytel. 


Menurut saya, mendengarkan buku di Storytel merupakan pilihan yang tepat sebagai wahana refreshing sekaligus mengurangi waktu menatap layar, yang efeknya bikin lebih sehat pada mata kita. Praktis dan murah meriah, lho!



Storytel Melatih Anak Berimajinasi


Kalau di paragraf sebelumnya saya menjelaskan tentang produktivitas saya yang meningkat setelah menggunakan Storytel, di paragraf ini saya ingin cerita tentang manfaat Storytel bagi anak saya.


Mendengarkan Novel Nonfiksi di Storytel Membangkitkan Imajinasi

Anak saya juga menyukai kegiatan membaca buku. Selama ini waktunya membaca buku hanya sebentar di sela-sela kegiatan sekolah dan di malam hari sebelum tidur. Namanya juga anak-anak, tentunya mereka lebih tertarik dengan buku-buku bergambar, kan.


Namun, setelah saya ajak mereka mendengarkan buku melalui aplikasi Storytel ini, tidak diduga ternyata mereka lebih suka dan tidak ribut cari buku bergambar lagi. Dan, setelah mendengarkan buku, mereka jadi lebih aktif menceritakan kembali apa yang didengar tadi, tentunya sesuai dengan imajinasi mereka masing-masing. 


Rekaman suara narator yang 'renyah' berkualitas, ternyata dapat membangkitkan imajinasi anak-anak, sehingga mereka lebih tertarik untuk mendengarkan lagi dan lagi.



Fitur Seru Storytel yang Bikin Gak Bisa Move On


Salah satu yang menurut saya menarik dan seru banget adalah fitur-fitur Storytel ini unik dan sesuai ekspektasi saya banget. Penasaran apa saja fiturnya? Let's check!


Fitur Menarik di Storytel


1. Offline Listening


Fitur ini bermanfaat banget buat kalian para "fakir kuota data." Misalnya, kalian bisa mengunduh cerita Sapiens dari Storytel saat ada Wifi di rumah atau gratisan di tempat umum, kemudian kalian dapat mendengarkannya secara offline di mana pun kalian mau. Jadi, lebih hemat data, kan!


2. Custom Speed


Nah, ini salah satu keunikan Storytel, kita bisa mengatur kecepatan narator dalam membaca, sesuai kenyamanan telinga masing-masing. Saya biasanya mengatur speed suara narator pada angka 1.0x jika yang didengarkan buku berbahasa Indonesia. 


Namun, jika yang dibaca kebetulan audiobook berbahasa Inggris, maka saya sesuaikan kecepatan membaca narator menjadi 0.75x karena telinga saya harus beradaptasi mencerna setiap kalimat yang terlontar dari narator dengan aksennya yang kental itu. Apalagi kalau mendengarkan Harry Potter Audiobook, wajib nih saya ubah kecepatan naratornya jadi 0.75x, biar makin paham jalan ceritanya, kan.


Itung-itung berlatih skill listening, kan. Siapa tahu next time skor IELTS saya bertambah tinggi jika sering berlatih mendengarkan audiobook berbahasa Inggris. Amin-kan dong, Gaesss!


3. Sleep Timer


Satu lagi fitur unik yang saya suka banget yaitu sleep timer. Buat kalian kaum "pelor," yakni nempel bantal langsung molor atau tertidur pulas, wajib pakai fitur satu ini, terutama ketika ingin mendengarkan buku sebagai pengantar tidur. 


Jika mengaktifkan fitur sleep timer ini, kamu dapat menentukan berapa lama waktu yang diinginkan agar audiobook dimainkan, kemudian turn off secara otomatis ketika waktu timer habis.


Misalnya kamu setting timer 30 menit. Maka, sejak kamu buka Storytel, pasang headset dan mulai rebahan di kasur, audiobook pilihanmu akan mulai dimainkan, misalnya kamu sedang mendengarkan Dilan, karya Pidi Baiq. Setelah 30 menit, audiobook tersebut otomatis akan turn off, asumsinya kamu sudah tertidur pulas. Jadi, lebih hemat energi, kan.


Jika setelah 30 menit ternyata kamu belum bisa tidur juga, maka kamu bisa tetap lanjut mendengarkan audiobook tersebut, dengan klik restart atau mematikan timer. Semua sesuai keinginan dan kebutuhan kamu.


4. Statistics


Fitur statistics ini mencatat segala aktivitasmu di aplikasi Storytel. Jadi, kamu bisa melihat sudah sejauh apa perkembanganmu mendengarkan buku selama ini. Sudah berapa banyak judul buku yang kamu dengarkan, dan sebagainya. 


Misalnya, di bulan April kamu telah berhasil menyelesaikan buku Hunger Games. Lalu, bulan Mei nanti kamu berhasil dengerin buku apalagi, ya? Semua tercatat rapi di fitur statistics ini. 


5. Listening Goal


Di aplikasi Storytel ini, kamu bisa menyusun target buku yang ingin diselesaikan dan jangka waktunya. Semua tercatat di fitur listening goal ini. Target yang kamu buat bisa berjangka waktu 1, 3, 6, atau 12 bulan. 


Dalam perjalanan mencapai target, kamu bisa memperpanjang jangka waktu atau menambah jumlah buku yang ingin kamu selesaikan. Misalnya, buku Selamat Tinggal karya Tere Liye yang kamu dengarkan, ternyata butuh perpanjangan waktu untuk menyelesaikannya, karena menjelang lebaran kamu harus fokus beribadah dulu di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Maka, kamu ubah saja jangka waktunya di fitur listening goalJadi, praktis dan cukup fleksibel, kan?!


6. Kids Mode


Nah, fitur Kids Mode ini juga penting banget buat Emak-Emak macam saya. Dua anak saya suka membaca buku, sehingga suka banget mengeksplorasi aplikasi Storytel ini. 


Jadi, ketika anak saya akan eksplorasi Storytel, maka saya mengaktifkan fitur Kids Mode ini agar anak-anak lebih aman saat mengeksplorasi. Keuntungan Kids Mode ini, ketika anak mengakses rak buku saya di aplikasi Storytel, anak-anak tidak dapat melihat buku-buku selain kategori buku anak.



Pengalaman Mendengarkan Storytel


Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, Storytel memiliki koleksi >500.000 judul buku berbagai genre. Saya pun penasaran dan tak sabar untuk mengeksplorasi.


Ternyata, di Storytel ada banyak judul buku best seller Inernasional, yang bahkan beberapa di antaranya sudah difilmkan, misalnya Harry Potter, The Hobbit, The Lord of The Rings, dan masih banyak lagi.


Semuanya kesukaan saya banget, nih. Makanya, saya langsung mantap berlangganan aplikasi Storytel.


Sementara untuk buku-buku berbahasa Indonesia, juga banyak judul menarik dan menjadi best seller beberapa waktu belakangan ini, seperti Negeri Lima Menara karya A. Fuadi, yang sukses memeriahkan kancah perfilman Indonesia. 


Di antara sekian banyak judul, saya jadi bingung mau pilih mendengarkan yang mana dulu, nih. Akhirnya, saya memutuskan untuk bernostalgia dulu dengan Dunia Sophie karya Jostein Gaarder yang berbahasa Indonesia dan Harry Potter and The Philosopher's Stone karya JK. Rowling untuk pilihan yang berbahasa Inggris. Mengapa saya pilih buku-buku lama?


Ya, namanya juga ingin nostalgia, kan. Saya membaca buku Dunia Sophie dan Harry Potter ini saat masih di bangku SMA. Duh, jadi ketahuan umur, nih! Haha. Untuk membaca buku tersebut, dulu saya harus mengantre pinjam punya teman karena bukunya tergolong tebal. Jadi, harganya tidak terjangkau oleh uang saku anak SMA di zaman itu, hehe.


Selain karena faktor ingin nostalgia, saya juga penasaran dengan info yang menyebutkan bahwa beberapa narator di Storytel juga berasal dari publik figur yang wajahnya sudah sering wara-wiri di layar kaca. Saya makin penasaran, dong! Kebayang serunya dibacain cerita oleh artis terkenal macam Dian Sastro, Fedi Nuril, dan Chicco Jerikho.



Harry Potter Audiobook

Mendengarkan Harry Potter di Storytel Mengasah Skill Listening


Pertama, saya mendengarkan Harry Potter and The Philosopher's Stone. Saya cukup puas dengan kualitas narator Stephen Fry yang membawakan buku tersebut. Cukup ekspresif, artikulasinya jelas, meski dengan aksen British yang kental.


Buku ini menceritakan tentang seorang bayi laki-laki yang selamat dari kutukan penyihir jahat bernama Voldemort, yang menyerang kedua orang tuanya. Dan, ternyata kehidupan anak ini nantinya cukup berliku karena tetap menjadi incaran Voldemort hingga masa dewasanya.


Saya sangat suka dengan buku Harry Potter seri pertama ini karena memang masih tahap awal perkenalan dengan dunia sihir, jadi selalu penuh kejutan dan pengalaman menarik bagi pembaca/pendengar, meski telah berulang kali membaca/mendengarkannya.


Oiya, dengan mendengarkan audiobook Harry Potter ini, saya sekaligus mengasah kemampuan listening saya dalam bahasa Inggris, yang selama ini jarang dimanfaatkan.



Dunia Sophie

Bernostalgia dengan Novel Fiksi Filsafat di Storytel


Buku kedua, saya mendengarkan Dunia Sophie, yang ternyata naratornya adalah Dian Sastrowardoyo dan Anes Wibowo. Suaranya yang renyah dan begitu ekspresif, seolah dekat membacakan dongeng di telinga saya.


Dunia Sophie ini merupakan novel filsafat karya penulis asal Norwegia, yang menjadi best seller Internasional dan sudah diterjemahkan ke dalam 60 bahasa di dunia, termasuk bahasa Indonesia.


Buku ini dibuka dengan perkenalan kehidupan tokoh utama bernama Sophie dan lingkungan sekitarnya. Gadis berusia 14 tahun ini awalnya seorang gadis biasa dengan aktivitas wajar pada umumnya. Namun, semua berubah ketika Sophie tak henti mendapatkan sepucuk surat berisi pertanyaan-pertanyaan seputar filsafat yang membuatnya penasaran dan bingung memikirkan jawabannya.


Sebagai pendengar, saya pun makin penasaran dan tak sabar ingin menuntaskan buku ini. Meski sudah pernah membaca buku fisiknya beberapa tahun lalu, tetap saja mendengarkan versi audiobook-nya jauh lebih menarik.



Jadi Pelanggan Storytel Mudah dan Hemat


Nah, dari semua keseruan mengenal aplikasi Storytel di atas, kamu makin penasaran enggak sih dengan cara berlangganan Storytel ini? Kalau begitu, silakan cek tahap-tahapnya pada gambar di bawah ini.


Jadi Pelanggan Storytel Mudah dan Hemat

Ternyata, berlangganan Storytel itu cukup ekonomis bagi siapa saja. Cukup dengan Rp39.000,- per bulan, kamu sudah menjadi pelanggan Storytel dan dapat menikmati aneka audiobook dan e-book berkualitas baik dan tentunya juga dapat melahap habis jutaan ilmu dan hikmah bermanfaat dari isi buku-buku itu. Dan, di masa promo ini, kamu bisa menikmati 7 hari gratis di awal berlangganan.


Jangan lupa, download aplikasinya di Aplikasi Storytel untuk Android bagi pengguna smartphone android dan download di Aplikasi Storytel untuk iOS bagi pengguna produk Apple.


Nah, ini pengalaman saya menggunakan Storytel. Kalau kamu? Silakan cerita di kolom komentar, ya.


Custom Post Signature