Assalamualaikum,
Apa kabarnya di hari ke-11 Ramadhan ini? Puasa masih lancar dan tetap sehat sekeluarga, kan? Aamiin...
Hari ini, saya akan bahas mengenai tips mengelola keuangan keluarga saat bulan Ramadhan. Meski 10 hari pertama Ramadhan telah kita lalui, tetapi tips keuangan ini semoga tetap bermanfaat untuk kita terapkan di sisa waktu 20 hari lagi atau bahkan di Ramadhan tahun-tahun mendatang.
O iya, tips ini berdasarkan pengalaman pribadi saya. Meski background pendidikan saya di bidang kesehatan, bukan lulusan bidang ekonomi, akuntansi, atau manajemen, tetapi setidaknya saya memiliki pengalaman pribadi terkait seluk-beluk mengelola keuangan keluarga. Selain itu, saya juga banyak membaca dan berdiskusi dengan beberapa teman yang memang ahli di bidang keuangan.
Ramadhan
Bulan Ramadhan biasanya identik dengan bulan spesial, yang menjadi semacam perayaan bagi umat Islam di mana pun berada. Berbagai kegiatan spesial pula diadakan untuk menyambut datangnya bulan mulia ini. Tak terkecuali bagi keluarga saya pribadi.
Dengan adanya berbagai kegiatan tambahan atau spesial di bulan Ramadhan ini, mau tidak mau pengeluaran akan bertambah, dong! Namun, jangan khawatir, di sini saya beri bocoran tips-nya agar Ramadhan tetap spesial meski dengan budget standar seperti bulan-bulan lainnya. Let's check this out!
1. Buat Rencana Anggaran Ramadhan Jauh-jauh Hari
Saya pribadi biasanya membuat rencana anggaran Ramadhan sejak setahun sebelumnya. Ini baru rencana anggaran saja ya, bukan berarti sudah harus ada duitnya. Namun, kalau sudah ada duitnya malah bagus banget, tuh! Intinya, sudah ada duit atau belum, rencana anggaran tetap harus dibuat jauh-jauh hari sebelumnya.
Salah satu contohnya, dalam pos-pos tabungan saya menyelipkan dana untuk anggaran tambahan kebutuhan Ramadhan. Misalnya menabung 200ribu/bulan. Setelah setahun terkumpul 2,4 juta. Setidaknya cukup kan untuk anggaran tambahan jajan takjil atau sesekali buka bersama keluarga di restoran saat Ramadhan. Jadi, selain anggaran utama sesuai alokasi bulanan seperti biasa, kita punya anggaran tambahan untuk persiapan jika kebutuhan saat Ramadhan meningkat.
![]() |
Buat Rencana Anggaran Khusus Ramadhan (Sumber: Canva) |
2. Pisahkan Kebutuhan Ramadhan dan Syawal Lebaran
Hal ini penting banget dilakukan. Jangan sampai kita terlalu boros memakai semua anggaran untuk Ramadhan, sehingga saat Lebaran tiba, manajemen keuangan kita jadi ambyar dan dompet beneran tipis tanpa isi.
Kebutuhan Ramadhan, meliputi:
a. Anggaran jajan takjil dan buka bersama
Ilustrasinya seperti pembahasan di atas tadi, ya. Kita bisa menabung selama setahun sebelumnya, agar saat Ramadhan punya anggaran tambahan untuk takjil dan jika ada undangan buka bersama.
![]() |
Anggaran untuk Takjil dan Buka Bersama (Sumber: Canva) |
b. Anggaran zakat, infak, sedekah
Ini juga harus dipersiapkan sejak awal. Pisahkan dari pos alokasi kebutuhan rutin bulanan. Di awal bulan, biasanya saya sudah memilah berapa anggaran untuk zakat, infak, sedekah bulan ini. Nominalnya bisa bervariasi sesuai kemampuan.
Untuk anggaran zakat sudah tetap jumlah yang harus kita persiapkan. Namun, terkait infak dan sedekah, sepertinya kita harus memiliki mindset sesuai dengan kemampuan dan utamakan konsistensi daripada besaran nominalnya.
Contohnya jika kemampuan kita berinfak hanya 200.000 selama Ramadhan, tidak masalah. Kemudian pecah menjadi nominal harian, misalnya 5000/hari saat salat tarawih. Berarti 5000 x 30 = 150.000. Selanjutnya masih sisa 50.000 bisa kita infakkan pagi hari saat salat Idulfitri.
c. Anggaran kegiatan pengajian di masjid, dll.
Ini juga bisa diambil dari pos zakat, infak, sedekah. Dan, sekali lagi ditekankan dalam pikiran, bahwa harus disesuaikan dengan kemampuan, ya! Jangan sampai kita memaksakan ingin bersedekah banyak, tapi menyebabkan terlilit utang. Big NO!
Kebutuhan Syawal (Lebaran), meliputi:
a. Anggaran mudik
Kebutuhan mudik ini harus dipersiapkan jauh-jauh hari, tidak hanya secara finansial, ya. Namun juga butuh dipersiapkan dari segi kesehatan fisik, waktu, dan transportasi.
Ketika Ramadhan, kita tetap harus fokus menjaga kesehatan dan memiliki manajemen waktu yang rapi. Hal ini agar saat menjelang lebaran kesehatan tetap prima, stamina fit, dan segala pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik.
Harapannya, kita bisa menikmati kesempatan mudik dengan nyaman dan bahagia, kan. Jangan sampai kita masih berkutat dengan pekerjaan di laptop ketika saudara-saudara lain sedang berbahagia di acara kumpul keluarga.
b. Anggaran baju lebaran
Konsep dan anggaran baju lebaran sebaiknya sejak jauh-jauh hari sudah disiapkan. Ingin menyiapkan baju lebaran seperti apa, tema apa, warna apa, dll.
Jika lebih suka menjahit baju ke tukang jahit, maka bisa beli bahan kain dulu beberapa bulan sebelumnya. Baru kemudian dijahit 3 bulan sebelum Ramadhan. Kemungkinan ongkos jahitnya masih lebih murah karena bukan musim menjelang Lebaran.
Jika kalian suka membeli baju jadi siap pakai, bisa membeli baju satu per satu tiap bulan. Misalnya anggota keluarga ada 5 orang. Maka, sejak 6 bulan sebelum Lebaran kita sudah menyisihkan uang buat membeli baju lebaran untuk 1 orang setiap bulan. Ketika Ramadhan tiba, baju lebaran untuk 5 orang sudah siap, dong!
Namun, jika lebaran ini memutuskan untuk tidak beli baju baru, itu pun tidak masalah. Maka, kalian hanya perlu menyiapkan ide padu padan baju yang sudah ada di lemari. Cukup hemat, kan!
c. Anggaran bagi-bagi amplop duit lebaran dan hampers
Nah, jika kita termasuk dalam keluarga besar, maka mata anggaran satu ini biasanya membutuhkan nominal yang cukup besar pula. Misalnya harus membagikan amplop duit lebaran pada 5-10 ponakan di kampung halaman atau mengirimkan hampers lebaran pada saudara dan kolega yang berada di luar kota.
Pikirkan hampers dengan harga ekonomis, tetapi cukup bermanfaat. Membuat hampers sendiri akan jauh lebih hemat dibanding memesan yang sudah jadi di toko. Dengan membuat sendiri, kita juga bisa menyesuaikan dengan kemampuan dan kreativitas masing-masing.
d. Anggaran wisata saat hari lebaran
Nah, salah satu kegiatan dadakan di hari lebaran ini biasanya menyedot nominal anggaran yang tidak sedikit. Biasanya ide jalan-jalan atau berwisata bersama ini muncul ketika sedang kumpul keluarga dan beneran dadakan.
Jadi, siapkan alokasi anggaran khusus untuk jalan-jalan di hari lebaran ke-2 dan 3 yang biasanya ide muncul di sela-sela waktu kunjungan keluarga. Tak perlu jalan-jalan ke tempat mewah dan mahal. Cukup ke tempat yang dekat dan memungkinkan diikuti lebih banyak keluarga agar lebih seru.
3. Masak di Rumah Lebih Hemat, Buat Pola Menu
Jika kalian tidak dapat mengalokasikan anggaran tambahan untuk Ramadhan, maka berhemat menjadi keputusan yang tepat. Salah satu jalan untuk berhemat adalah memasak sendiri di rumah sehingga mengurangi jajan di restoran/warung.
Buatlah pola menu sebulan untuk keluarga selama menjalani puasa Ramadhan. Membuat pola menu sebulan ini untuk menghindarkan kita dari pemborosan bahan makanan yang biasanya terbeli, tapi tidak sempat dimasak dan akhirnya hanya membusuk di kulkas.
Jadi, ketika sudah ada pola menu yang harus diikuti, kita tidak lagi bingung setiap harinya akan berbelanja atau memasak apa. Kita tinggal melihat jadwal pola menu dan langsung eksekusi belanja dan masak. Bikin lebih hemat waktu juga.
Membuat pola menu sebulan ini selain hemat, juga terjamin kesehatan dan kebersihannya, serta sesuai dengan selera seluruh anggota keluarga, kan.
4. Kendalikan Nafsu Belanja dan Tetap Menabung
Nah, mengendalikan nafsu merupakan salah satu tujuan kita berpuasa di bulan Ramadhan. Nafsu ini banyak macamnya, ya, salah satunya nafsu belanja yang sering menjangkiti kaum hawa ketika banyak promo diskon di bulan Ramadhan, hehe.
Ingat alokasi anggaran belanja yang sudah dibuat di awal bulan. Disiplinlah untuk menerapkannya. Jangan sampai pengeluaran membengkak hanya karena ada promo diskon Ramadhan lalu kita berbelanja lebih banyak dari biasanya. NO!
![]() |
Tetap Menabung atau Berinvestasi Meski Ramadhan (Sumber: Canva) |
Jika kita disiplin menerapkan anggaran belanja yang sudah ditetapkan di awal, insya Allah kita bisa tetap menabung atau berinvestasi seperti bulan-bulan biasanya. Jadikan aktivitas menabung atau berinvestasi sebagai kegiatan rutin dan wajib, yang tak terpengaruh oleh kondisi apa pun, termasuk momen Ramadhan ini.
5. Ramadhan Momen Terbaik untuk Upgrade Diri
Nah, setelah persiapan anggaran dan segala macamnya sudah kita lakukan jauh-jauh hari sebelum Ramadhan, maka saat Ramadhan tiba, kita dapat memaksimalkan fokus pada aktivitas ibadah Ramadhan.
Fokus memikirkan dan mengerjakan segala ibadah wajib maupun sunnah saat Ramadhan, akan membuat kita makin pandai bersyukur dan bersemangat untuk upgrade kualitas diri menjadi insan yang lebih baik dari hari ke hari.
Penutup
Jadikan Ramadhan sebagai momen terbaik untuk memperbaiki diri, baik dari segi kualitas kepribadian, maupun dari segi kualitas ibadah-ibadah kita. Persiapkan Ramadhan sejak jauh-jauh hari, kemudian jalani Ramadhan dengan sebaik mungkin, seolah ini adalah Ramadhan terakhir kalian!
Be First to Post Comment!
Post a Comment
Silakan tinggalkan jejak melalui komentar di sini yaaa.
Terima kasih sudah mampir di Bundamami Story.