6c2y5xLulMkOYYgEXrgPjC5Lx3Je6RzEo1m3mFkw

Custom Post Signature

Bookmark

5 Tips Produktif Menulis ala Bundamami

5 Tips Produktif Menulis ala Bundamami

Assalamualaikum Sobat Bunda,


Hari ini saya mau cerita tentang bagaimana cara untuk tetap produktif menulis. Sebenarnya, saya juga belum produktif-produktif amat sih menulisnya, masih sering mepet-mepet jadwal deadline, masih sering menunda-nunda dan lebih suka menonton Asian Food Channel daripada menulis dan kegiatan-kegiatan lain yang kadang jadi prioritas lebih utama selain menulis.


Terus, kenapa saya pede banget sharing tips produktif menulis? Kesannya saya sok tahu banget ya? Bakalan digetok sama blogger dan penulis profesional nih kayaknya, hahaha. 


Sebenarnya saya menuliskan tips ini, tak lain dan tak bukan untuk pengingat diri saya sendiri. Setelah dipikir lagi, daripada cuma disimpan di pikiran dan lama-kelamaan jadi lupa, lebih baik saya tuliskan di blog. Jika ada teman-teman Sobat Bunda yang merasa tips ini bermanfaat, ya silakan dicoba. Seperti apa tips-nya? Yuk, cekidot Sob!



1. Atur Prioritas

Atur prioritas kegiatanmu. Kalo masih kuliah, mungkin prioritasnya urusan kuliah, ya. Jadi menulis bisa dikerjakan setelah tugas-tugas kuliah dan aktivitas di kampus beres. 


Beda lagi jika kita seorang ibu rumah tangga, utamakan mengurus anak dan rumah dulu, baru kemudian kerjakan aktivitas menulismu. Setiap tahap usia dan peran kehidupan, setiap orang pasti punya prioritas tersendiri. Dan, prioritas ini bisa berubah-ubah, lho. Memang sudah selayaknya prioritas itu ditinjau ulang setiap rentang waktu tertentu.


Jika dulu waktu masih awal menikah, misalnya prioritas kita berusaha memiliki momongan dan bekerja lebih giat menyiapkan pundi-pundi tabungan untuk menyambut kelahiran putra pertama. Maka, pada rentang usia perkawinan selanjutnya, prioritas kita tentu berubah. Misalnya menjadi lebih fokus mengurus dan memperhatikan tumbuh kembang anak, mulai menyiapkan dana pendidikan anak. Kemudian pada tahap selanjutnya, mulai menyiapkan dana pensiun, dan sebagainya. Idealnya, minimal setiap tahun kita dapat mengevaluasi prioritas hidup dan kehidupan kita.


Kembali ke produktivitas menulis, atur prioritas maksudnya kita harus bisa menempatkan aktivitas menulis ini di urutan prioritas ke berapa, bergantung pada kondisi kehidupan masing-masing. Hanya pelaku kehidupan itulah yang bisa menyusun prioritas tersebut. 


Jadi, pandai-pandailah mengatur prioritas ya, Sob. Jika memang menulis merupakan prioritas utamamu, maka kamu akan menempatkannya di atas kegiatan-kegiatan lainnya. Dan, akhirnya kamu akan meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian untuk kegiatan menulis tersebut.



2. Kuatkan Niat Awal

Menukil sebuah hadis yang maknanya bahwa segala amal perbuatan dinilai dari niatnya. Niat awal kamu menulis itu apa? Tanyakan pada dirimu sendiri. Jujurlah pada diri sendiri.


Jika niatmu menulis hanya untuk mengisi waktu luang, maka tentunya kamu akan melakukan aktivitas menulis hanya saat memiliki waktu luang, begitu kan logikanya? Lain halnya jika niatmu menulis adalah untuk menebar kebaikan dan manfaat, menyalurkan hobi dan passion. Jika seperti ini maka kamu akan selalu produktif menghasilkan tulisan, misalnya sesibuk apa pun aktivitas harianmu, pasti kamu meluangkan waktu untuk menulis, rajin meng-update ilmu tentang menulis, rajin membaca referensi yang sesuai tema yang sedang kamu tulis, dan sebagainya.


Akan berbeda halnya jika menulis hanya sekedar pengisi waktu luang, atau kamu niatkan sebagai kegiatan sampingan. Biasanya kamu akan mengerjakan seadanya dan semampunya.


Nah, dari niat itu bisa dibedakan produktivitasnya, kan? Yang memiliki niat baik atau kokoh, serta tekad kuat, pasti melahirkan produktivitas menulis yang lebih tinggi pula.



3. Fokus

Fokus ini memiliki 2 area cakupan yang sedikit berbeda satu sama lain. Pertama, fokus secara fisik dalam arti mengerjakan 1 pekerjaan dengan penuh konsentrasi dan perhatian. Kedua, fokus dalam hal benar-benar menekuni kegiatan tersebut dalam kehidupan hariannya.


Misalnya fokus secara fisik, saat menulis benar-benar full konsentrasi, tidak menghiraukan berbagai gangguan di luar kegiatan menulis saat itu. Contoh fokus kedua, memiliki hobi menulis dan menyanyi, tetapi memilih fokus pada menulis saja, sedangkan hobi menyanyi hanya sebagai selingan saat ada waktu luang.


Jika kita fokus menekuni dunia menulis, maka produktivitas akan seiring meningkat. Begitu pula jika saat aktivitas menulis, kita tidak mudah tergoda untuk mengerjakan pekerjaan lain, misalnya mengecek ponsel. Maka, pekerjaan menulis kita akan berjalan efektif dan membuat produktivitas meningkat pula. Naskah tulisan cepat selesai, jadi semakin produktif berkarya, kan?



4. Siapkan Referensi Memadai

Nah, faktor referensi ini bisa menyebabkan seseorang rajin atau malas menulis. Kelengkapan referensi akan membuat kita lebih rajin menulis. Kita tidak perlu bolak-balik membuka buku atau sumber online untuk mencari referensi tambahan. Dengan kelengkapan referensi pula, tentunya akan membuat hasil tulisan kita lebih "kaya" pembahasan dari berbagai sudut pandang.


Jadi, untuk meningkatkan produktivitas menulis kita harus siap sedia segala macam referensi/bahan tulisan. Lebih baik lagi jika referensi itu sudah tertanam di kepala kita, artinya sudah dibaca dan dipahami oleh penulis, sehingga tinggal proses kreatif dalam mengolah referensi menjadi bahasan-bahasan baru di buku yang akan kita tulis sesuai ciri khas penulisan masing-masing.



5. Siapkan Tempat, Badan, dan "Sesaji"

Jangan lupa untuk memperhatikan kenyamanan tempat, badan, dan kebutuhan "sesaji" selama proses menulis. Persiapkan semuanya sebelum mulai menulis, ya. 


Tempat

Menyiapkan tempat untuk menulis, akan berefek besar bagi peningkatan produktivitas menulis. Jika tempat menulis kita nyaman, berpenerangan cukup, bersih, sirkulasi udara lancar dan segar, tentunya akan membuat kita betah di tempat tersebut, membuat ide mengalir lancar, dan produktivitas pun seiring meningkat.


Posisi Mengetik yang Ergonomis
sumber: www.dekoruma.com
O iya, yang tak kalah penting juga, atur posisi duduk yang benar dan baik untuk kesehatan. Posisi duduk yang benar yakni punggung tegak lurus, dengan pandangan mata juga tegak lurus ke arah layar komputer/laptop. Seperti gambar ini, nih Sob.


Jadi, produktivitas itu juga berbanding lurus dengan kesehatan. Jika posisi duduk kita benar, tentunya kesehatan akan terjaga optimal, dan semakin produktif menulis menghasilkan karya-karya selanjutnya.


Badan

Selain tempat menulis yang harus memenuhi beberapa persyaratan tadi, yang tak kalah penting juga kondisi badan penulis sendiri. Kondisi tubuh yang bersih, wangi, dan segar tentunya akan membuat nyaman berlama-lama menuangkan ide di depan komputer/laptop, kan?


Jadi, penting untuk diingat, jika ingin produktif menulis, mulailah aktivitas menulismu dalam kondisi badan yang sudah mandi, wangi dan segar, serta berpakaian yang bersih dan nyaman. Enggak perlu rapi-rapi amat sih kalau memang menulisnya di rumah saja, yang penting nyaman. 


Ingat, tingkat kenyamanan pakaian bagi tiap orang berbeda-beda, lho ya. Kalau saya pribadi sangat nyaman berpakaian santai semacam kaos dan celana panjang yang semuanya berbahan katun. Rasanya nyaman banget.


"Sesaji"

Yang harus diperhatikan selanjutnya adalah "sesaji". Duh, maksudnya apaan sih, pakai sesaji segala? Saya nulisnya pakai tanda kutip kan, jadi maksudnya bukan beneran sesaji yang untuk persembahan ritual-ritual mistis gitu. Sesaji di sini maksud saya berupa persediaan makanan dan minuman di samping tempat menulis.


Camilan dan minuman saat menulis itu penting banget, lho. Kenapa? Karena menulis membutuhkan proses berpikir dan proses berpikir ini melibatkan otak, yang bahan bakarnya berupa glukosa dan zat-zat gizi lain, termasuk air. 


Jadi, intinya kalau mau konsen menulis, penuhi dulu kebutuhan perut. Setelah kenyang, jangan lupa siapkan snack dan minum di samping komputer/laptop.


Biasanya saat kita sudah asyik menulis, akan malas beranjak ke tempat lain, kalau memang tidak benar-benar darurat, seperti mau ke toilet.


Untuk menghindari dehidrasi dan menunjang performa berpikir, maka selalu sediakan minimal sebotol air minum dan snack yang jika dimakan tidak menimbulkan banyak remah. 


Snack yang tidak menimbulkan banyak remah ini tentatif, ya. Sesuai selera masing-masing. Kalau saya, sukanya snack yang tidak menimbulkan banyak remah karena biar remah-remahnya tidak mengotori sela-sela keyboard laptop. Kalau keyboard kalian sudah dilindungi oleh penutup silicon, tidak masalah sih makan snack apapun, kan sudah aman, tidak akan tercecer masuk ke sela-sela keyboard laptop/komputer.



Kesimpulan

Nah, itu dia 5 tips produktif menulis ala saya. Semuanya kembali pada kebiasaan, kondisi, dan karakter masing-masing orang lho, ya. Jika memang setuju dan cocok diterapkan untuk kalian, monggo silakan diterapkan. Selamat mencoba!



1 comment

1 comment

Silakan tinggalkan jejak melalui komentar di sini yaaa.
Terima kasih sudah mampir di Bundamami Story.
  • Himawan Sant
    Himawan Sant
    April 17, 2019 1:04 PM
    Tips menulisnya keren-keren, kak.
    Pernah loh aku keasikan menulis sampai lupa waktu makan ..., jadinya malah jatuh sakit setelahnya.

    Sekarang sedikit camilan pasti kusiapin di dekat laptop :)
    Reply