6c2y5xLulMkOYYgEXrgPjC5Lx3Je6RzEo1m3mFkw

Custom Post Signature

Bookmark

9JKL Drama Komedi yang Sarat Pesan Moral

9JKL Drama Komedi yang Sarat Pesan Moral


Assalamualaikum Sobat Bunda,

Pagi ini, setelah tugas negara menyiapkan keberangkatan orang-orang tercinta ke kantor dan sekolah selesai, sementara Tuan Putri kecil masih tertidur pulas di kamar, inilah saatnya Bunda selonjoran sarapan sambil menonton TV tanpa terinterupsi acara kartun, hehe...


Setelah cari-cari channel TV yang menarik, akhirnya terdamparlah di channel FOXLife, yang kebetulan menayangkan drama komedi berjudul 9JKL.



Drama 9JKL di FOXLife

Sekilas akan saya jelaskan tentang drama komedia 9JKL ini. Drama komedi ini cukup menarik karena mengangkat tema-tema ringan dalam kehidupan sehari-hari. Meski dibawakan dengan dialog-dialog dan ekspresi wajah yang konyol, namun banyak memberikan pesan moral di dalamnya.


Drama komedi ini menceritakan sebuah keluarga dalam 1 gedung yang sama, namun berbeda unit apartemen. Di unit apartemen pertama tinggal Mr. Harry Roberts dan Mrs. Judy Roberts. Pasangan yang menikmati usia senja dengan bahagia dan sedikit bumbu-bumbu pertengkaran kecil. 


Sementara di unit apartemen kedua, tinggallah Andrew Roberts (anak pertama dari Mr dan Mrs Roberts) bersama istri (Eve Roberts) dan bayi kecilnya. Andrew dan Eve sama-sama berprofesi sebagai dokter. 


Dan di unit apartemen ketiga tinggallah Josh Roberts, anak kedua Mr dan Mrs Roberts. Josh sudah bercerai dengan istrinya, jadi dia hanya tinggal sendiri dan berprofesi sebagai aktor.


Masalah-masalah kecil setiap harinya selalu digambarkan dengan sangat kocak dan menggelikan. Di salah satu potongan episode yang kebetulan saya tonton pagi itu, diceritakan bahwa Mrs. Judy Roberts sedang mengeluh tidak enak badan. 


Kemudian menantunya, Eve, menyarankan untuk berkonsultasi ke dokter dan menjalani general check up. Tapi, sesuai tipe orang tua kebanyakan, selalu merasa lebih baik tidak tahu sedang sakit apa, daripada tahu penyakitnya, kemudian jadi beban pikiran terus-menerus, hingga menurunkan kualitas dan produktivitas hidupnya.


Akhirnya dengan segala cara, Andrew mengajak Mrs. Judy Roberts untuk menjalani general check up, dan berhasil. Namun, hingga di klinik tempat mengambil darah, Mrs. Judy menolak diambil darahnya. Sebagai anak, Andrew berusaha membujuk dan mengajak Mrs. Judy berdialog agar mau diambil darahnya. Dengan segala obrolan dan guyonan akhirnya Mrs. Judy Roberts tanpa terasa telah berhasil diambil darahnya.


Setelah hasil general check up keluar, ada salah satu angka hasil lab yang menunjukkan ketidaknormalan. Hal ini bisa disebabkan karena proses pengukuran yang salah atau memang terdeteksi adanya penyakit/gangguan tertentu. Untuk memastikan kembali, maka Mrs. Judy disarankan mengulang proses pengambilan darah.


Selama rentang waktu menunggu hasil pengambilan darah yang kedua, Mrs. Judy merasa bahwa dia memiliki penyakit tertentu dan mulai mempersiapkan diri menghadapi kematian. Misalnya, membagikan set piring kesayangan pada menantunya, Eve, kemudian meminta maaf pada beberapa teman lamanya yang pernah dia sakiti, berubah menjadi istri dan ibu yang perilakunya jauh lebih baik, dan sebagainya. Otomatis kondisi tersebut membuat seluruh keluarga heran dan merasa aneh dengan tingkah laku Mrs. Judy yang sangat mellow dan mendadak sangat bijaksana. Justru di situlah letak aneka kekonyolan terjadi.



Hikmah Ingat Mati Berbalut Komedi

Terlepas dari detail jalan cerita seutuhnya, pada episode tersebut dapat dipetik hikmah atau pelajaran, bahwa setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Tanpa memandang usia, masih muda atau sudah tua. Dicontohkan oleh Mrs. Judy, untuk mempersiapkan kematian yang dianggapnya akan segera menghampiri, dia mulai mengubah perilakunya menjadi jauh lebih baik, mulai mengakui dan meminta maaf atas kesalahannya di masa lampau, dan mengisi sisa usianya dengan berbuat pada orang-orang di sekitarnya, dan masih banyak lagi kebaikan yang dapat dilakukan. 


Intinya, setiap manusia memiliki salah dan dosa yang tidak dapat dihindari sepanjang hidupnya. Dengan selalu mengingat kematian, kita akan menjadi insan yang selalu berusaha memperbaiki diri, introspeksi diri, dan semakin mawas diri agar tidak terjerumus pada kesalahan dan dosa baru yang dibuat.



Kesimpulan

Nah, itu sekelumit hikmah dari tontonan ringan yang kebetulan saya saksikan. Semoga bisa memberi pelajaran untuk saya pribadi khususnya dan untuk pembaca semua pada umumnya, agar menjadi insan yang selalu berbenah diri berupaya menjadi lebih baik, lebih baik lagi, dan jauh lebih baik setiap hari, seiring berjalannya waktu dan berkurangnya jatah usia di dunia ini.


Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca dan semoga bermanfaat, Sobat Bunda!

Post a Comment

Post a Comment

Silakan tinggalkan jejak melalui komentar di sini yaaa.
Terima kasih sudah mampir di Bundamami Story.