Assalamu'alaikum Sobat Bundamami...
Apa kabar kamu? Iya kamu, yang lagi baca tulisan ini... Semoga selalu sehat yaaa...
Di pekan kedua Februari ini, Bundamami mau bahas seputar zat gizi. Kenapa? Karena miris melihat semakin banyaknya artikel yang beredar di dunia maya, maupun melalui broadcast pesan Whatsapp, yang isinya semacam tips tertentu, tapi validitasnya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Berita-berita tersebut terkadang mencampuradukkan informasi yang benar dan salah, sehingga membuat pembaca awam kebingungan.
Dari gambar di atas, kira-kira sudah bisa menebak, apa yang akan Bundamami bahas hari ini? Langsung aja yuk, cekidot guys!
1. Protein
Semua sudah kenal dong dengan makanan sumber protein, ya kan? Ada daging merah, daging unggas, ikan, telur, susu, keju, kacang-kacangan, dan masih banyak lagi. Nah, mitos yang beredar mengenai protein yaitu pola makan tinggi protein dapat memperberat kerja ginjal, bahkan merusak ginjal.
Menurut saya, pernyataan tersebut benar JIKA diterapkan pada pasien dengan gangguan ginjal. Namun, pada orang normal sehat, pernyataan tersebut TIDAK BENAR.
Pada pasien penyakit ginjal sekalipun, tetap membutuhkan protein namun dengan jumlah tertentu yang sangat ketat pembatasannya. Munculnya gangguan ginjal bukan serta merta disebabkan oleh kelebihan protein ya.
Ada banyak pemicu lainnya yang menyebabkan gangguan ginjal terjadi, (mungkin next time saya bahas tentang gangguan ginjal di post lain).
Berikut beberapa fungsi protein yang vital bagi tubuh kita:
- Sebagai pengangkut hemoglobin dan oksigen ke seluruh tubuh.
- Komponen utama dalam sistem kekebalan tubuh (imunitas).
- Berperan dalam kontraksi dan gerakan otot (ingat atlet Ade Rai yang berotot itu, konsumsi proteinnya luar biasa banyak tuh!).
- Memelihara jaringan tubuh (tulang, otot, darah, saraf, kulit, dll).
- Membantu kinerja hormon.
- Memproduksi enzim dalam proses metabolisme.
- Sangat penting untuk tumbuh kembang manusia di segala segmen usia.
- Dan masih banyak lagi fungsi protein jika dijabarkan satu-persatu.
Lalu, bagaimana mengonsumsi protein yang aman?
Pertama, protein itu ada 2 jenis kan, protein hewani dan protein nabati. Bagi orang sehat, semua boleh dikonsumsi, namun dengan jumlah dan jenis dalam batas wajar.
Jangan sampai mentang-mentang boleh makan sumber tinggi protein, lalu menghabiskan semur daging, ayam goreng tepung, dan udang bakar dalam 1 kali waktu makan lho ya, bisa kliyengan juga kalau gitu, hahaha.
Semuanya yang sedang-sedang saja yaaa. Jangan kebanyakan dan jangan kurang juga. Konsumsilah protein dalam batas wajar dan seimbang.
Kedua, jangan mengabaikan sumber protein nabati juga ya. Karena biasanya orang terlalu fokus pada protein hewani, dan melupakan protein nabatinya.
Tahu, tempe, dan kacang-kacangan itu jangan dipandang sebelah mata lho. Meski tampak sepele dan murah harganya, tapi kualitas proteinnya tidak kalah dengan daging sapi, daging ayam, susu, keju, dan lain sebagainya.
Ketiga, bijaklah dalam mengonsumsi protein ya. Sering kali sumber protein datang keroyokan dengan teman-temannya, namanya lemak. Sering lihat kan, daging sapi ada campuran putih-putih sedikit, nah itu dia si teman protein yang harus diwaspadai. Hehehe.
Jika memang ingin mengonsumsi protein, pilihlah daging yang tanpa lemak. Kalaupun sudah terlanjur beli daging dapat yang berlemak, agak repot sedikit gapapa dong, dipisahin dan dibuang lemaknya, demi kesehatanmu sendiri kan.
2. Gula
Nah, gula ini sering banget dijadikan kambing hitam atas beberapa penyakit yang datang menghampiri. Padahal kan, meski menyebabkan penyakit, gula ini juga punya manfaat.
Ingat, Tuhan menciptakan segala sesuatu selalu ada hikmah/manfaatnya. Nah, salah satu manfaat gula yaitu sebagai penyumbang kalori yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi sel-sel di dalam tubuh kita.
Ibarat mobil, gula itu sebagai BBM-nya. Jika BBM tidak mencukupi maka mobil akan terganggu fungsinya, mogok kan. Sama saja dengan gula di dalam tubuh. Jika kebutuhan energi sel-sel di dalam tubuh kita tidak disuplai oleh gula, maka ada gangguan fungsi sel tersebut. Yang paling mudah tampak dari luar tubuh, ya terasa lemas tak bertenaga dan gangguan fungsi organ lainnya.
Tidak jauh berbeda dengan protein tadi, mengonsumsi gula juga harus dalam batas wajar, seimbang, dan sesuai kebutuhan, ya. Jika dikonsumsi secara tepat, insya Allah gula tidak menyebabkan penyakit. Mulai sekarang, jangan menuduh gula sebagai penyebab penyakit, ya. Cukup batasi asupannya sesuai kebutuhan yang wajar saja.
3. Lemak
Lemak kayaknya juga jadi musuh besar banyak orang nih, terutama orang-orang yang lagi diet. Disinyalir lemak inilah yang bertanggung jawab terhadap buncitnya perut seseorang. Padahal, lemak tidak salah apa-apa, hehehe.
Lagi-lagi saya ingatkan bahwa Tuhan menciptakan lemak juga ada maksud dan manfaatnya, tidak hanya ada mudaratnya saja.
Salah satu manfaat lemak yaitu membantu mengangkut vitamin-vitamin tertentu (vitamin larut lemak, vitamin A, D, E, K), sebagai lapisan/bantalan di bawah kulit untuk menstabilkan suhu tubuh. Itulah mengapa orang gendut lebih tahan udara dingin daripada orang kurus, karena ada semacam insulatornya, hahaha.
Lalu bagaimana mengonsumsi lemak agar tetap aman dan sehat? Pilihlah sumber lemak tak jenuh, lemak ini lebih sehat dan aman untuk tubuh, misalnya alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun, lemak dari ikan, dan lain sebagainya.
Tetap perlu diingat, segala sesuatunya harus dalam jumlah yang wajar dan seimbang, ya. Jangan berlebihan dan jangan pula benar-benar stop tidak mengonsumsi lemak, berbahaya untuk metabolisme di dalam tubuh.
Nah, itu dia ketiga mitos zat gizi yang sering dianggap musuh bagi tubuh, padahal sebenarnya merupakan zat gizi yang masih dibutuhkan tubuh, namun dalam jumlah yang tepat, wajar, dan seimbang. Ingat-ingat yaaa...
Tulisan ini diikutsertakan dalam Challenge SETIP With Estrilook #day4
Ternyata ya banyak yang salah tentang ini terimakasih dan rekomendasi banget
ReplyDeleteSama-sama Miss Juli.
DeleteMakasih sudah mampir di www.bundamami.com
kalo gula dan lemak iya udah tau, tapi kalo protein kebanyakan ternyata enggak boleh itu saya baru tau, heu, wkwkwk. kemana aja yes saya selama ini, kirain mah banyak2 makan telor malah bagus karena banyak protein tapi ternyata tetap ya yang berlebihan enggak baik, hehe. makasih bun sharingnya ~
ReplyDeleteKalo kebanyakan telor bisulan lho mbak, hwkwkwkwk...
DeleteMakasih juga sudah mampir di www.bundamami.com
"Segala sesuatu dalam jumlah seimbang" Like this mbaaak. hehe
ReplyDeleteIyappp,,, semua harus seimbang.
DeleteMakasih sudah mampir di www.bundamami.com
Sepakat, Mba. Semua sudah ada takarannya masing-masing. Ketika berlebih, di situlah letak permasalahannya.
ReplyDeleteIya mbak Hae. Ketika berlebih atau kurang malah jadi masalah. Kalo pas seimbang, insya Allah amaaan. Hehe.
DeleteMakasih sudah mampir di www.bundamami.com
Semua makanan itu penting yang penting tidak berlebihan saja dalam mengkonsumsi
ReplyDeleteSetuju mbak Seftina.
DeleteMakasih sudah mampir di www.bundamami.com
Betul mba..yang penting masih dalam batas wajar ya. Makasih sharingnya.
ReplyDeleteIntinya semua dikonsumsi sesuai dengan porsinya ya mb...tidak berlebihan. Oke mb, trmksh informasinya...
ReplyDeleteNice info mbak, serasa belajar zaman SD lagi. Makasih.
ReplyDeleteKadang kita memang jadi ketakutan sendiri dengan beberapa zat yg diperlukan, seperti protein, gula, dan lemak.
Bener banget, sesuatu bila berlebihan itu nggak baik jadinya.
ReplyDeleteMakasih sharingnya Mbak.
Btw, jangan-jangan saya lemas karena kurang gula, bisa bikin teh manis panas nih pagi-pagi...
*lagi pingin ngeteh aja saya pakai alasan kurang gula, hehe...
Wahhh keren infonya jd bisa meluruskan pndangan seputar protein, lemak dan gula. Intinya smua yg serba lebih jdinya gk baik buat kesehatan. Thx mb sharingnya...
ReplyDeletenice info mbak ... asal penggunaannya tidak berlebih semua aman y Mbak untuk kesehatan ...
ReplyDeleteIntinya tetap makan seimbang ya mbak. Apapun yang jumlahnya berlebihan pasti nggak baik buat tubuh. Sebaliknya makanan seimbang dan beraneka ragam akan memenuhi kebutuhan tubuh utk tetap sehat dan beraktivitas optimal. Salam sehat
ReplyDeleteKalau info kesehatan di WA mah saya biasanya juga cek dan ricek dulu. Kadang sudah diedit-edit oleh yg menyebarkan. Fiuhh...
ReplyDeleteTentang konsumsi protein, gula, dan lemak emang harus sewajarnya, ya. Ga perlu dihindari tapi diatur. Yang halal dari Allah ga seharusnya diharamkan, dong :)
Intinya kudu hidup seimbang. Jangan kekurangan tapi jangan pula berlebih. Protein hewani baik, tapi kalau over banyaknya yg dikonsumsi juga tak baik. Lemak yg disangka gak baik malah ternyata baik, dalam porsi cukup, untuk menambah energi. Hehe. Kalau gak ditekankan lagi begini...yg baca memang bisa salah kaprah
ReplyDeleteNoted Bunda Mami, intinya semua kalau dikonsumsi dengan kadar yang pas sesuai kondisi tubuh maka semuanya bisa berguna ya
ReplyDeletesebetulnya yang paling penting tuh, semuanya nggak serba kebanyakan sih. kalau kebanyakan gula nggak baik, kebanyakan lemak juga nggak baik, kebanyakan protein juga. saya bahkan kemarin baru tahu kalau makan protein itu harus dibarengi dengan sayur dan buah supaya bisa diserap tubuh secara sempurna. kalau nggak ya akan sia-sia saja.
ReplyDeletekalau menghindaei lemak, gula, dan protein. yaaaa gimana yaa. lemes lah pasti. konsumsinya saja dibatasi. gitu kan ya mbak?
makasi sharingnya mbak