Beberapa waktu lalu, seorang teman yang berprofesi sebagai manajer sebuah pabrik tekstil, sempat curhat mengenai kondisi di tempat kerjanya. Di tengah badai resesi ekonomi global seperti saat ini, pabrik tempatnya bekerja sering tiba-tiba mengurangi jadwal kerja beberapa karyawan akibat adanya gangguan dalam manajemen produksi.
Bisa dimaklumi sih, sebuah perusahaan/industri biasanya memiliki masa-masa kurang menguntungkan dalam perjalanan bisnisnya. Hal ini diakibatkan oleh banyak faktor, salah satunya penurunan produktivitas kerja dan Downtime Machine.
Downtime machine ini ternyata berbuntut panjang bagi tim manajemen produksi, termasuk karyawan. Sebagai manajer, dia merasa kewalahan ketika harus menjelaskan pada karyawan saat menghadapi gelombang protes dari beberapa karyawan yang jadwal kerjanya sering terpangkas akibat downtime mesin. Hal ini otomatis juga berimbas pada berkurangnya take home pay yang diterima karyawan, dong.
Dari obrolan itu, akhirnya Bundamami merekomendasikan aplikasi yang dapat memaksimalkan pemantauan kinerja dan kesehatan mesin, mengawasi kualitas serta ketersediaan operasional produksi dalam manufaktur, yaitu Facttwin dari Astakona.
Sebelum membahas lebih jauh tentang Facttwin dan software Astakona, ada baiknya kita mengenal dulu beberapa istilah terkait industry tools agar tidak bingung. Yuk, lanjut dibaca sampai selesai.
Downtime Machine
Secara sederhana, downtime machine atau waktu henti mesin ini merupakan suatu kondisi ketika mesin dalam sebuah manufaktur mengalami penghentian proses operasional (mesin mati atau dimatikan) secara sengaja maupun tidak disengaja. Ada juga literatur yang mengartikan downtime mesin sebagai durasi waktu yang hilang/terbuang ketika proses produksi terhenti akibat kerusakan mesin.
Downtime mesin ini menjadi isu penting dan sangat diperhatikan oleh setiap manufaktur karena dapat berimbas pada penurunan kapasitas produksi, penurunan omset, hingga kerugian secara finansial dengan jumlah yang tidak sedikit. Downtime mesin yang terjadi dalam 1 menit saja dapat merugikan perusahaan, apalagi sampai seharian, kan.
Bayangkan, jika downtime terjadi seminggu sekali, otomatis perusahaan harus putar otak untuk memangkas jadwal kerja karyawan. Hal ini karena perusahaan pun kewalahan jika harus membiayai gaji karyawan, padahal produktivitas kerja sedang turun karena kondisi downtime mesin tadi.
Downtime mesin dapat disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya:
1. Kerusakan Mesin
Kerusakan mesin ini merupakan penyebab utama yang biasanya terjadi ketika downtime mesin secara mendadak. Gejala kerusakan mesin seharusnya dapat terdeteksi sejak dini oleh operator yang sudah mumpuni dalam menangani mesin tersebut. Namun, jika operator atau pihak manufaktur mengabaikan gejala kerusakan mesin sejak awal, maka downtime mesin karena kerusakan pun tak dapat dihindari.
2. Pemeliharaan Mesin
Downtime mesin yang dilakukan secara sengaja biasanya berkaitan dengan proses pemeliharaan mesin sebagai upaya preventif/pencegahan kerusakan sejak dini. Dengan melakukan pemeliharaan mesin secara terjadwal, dapat membuat mesin selalu dalam kondisi prima, sehingga mampu mengurangi potensi kerugian akibat downtime mesin secara mendadak di masa mendatang.
3. Gangguan Pasokan Bahan Baku
Pasokan bahan baku atau sumber energi (seperti listrik, air, gas) biasanya juga menjadi kendala yang dapat memengaruhi produksi sebuah manufaktur dan berujung pada downtime mesin. Kelangkaan pasokan bahan baku maupun sumber energi biasanya masih dapat diatasi dengan mengatur suplai pemasok, menyiapkan alternatif/cadangan pemasok dan sumber energi lain, serta mengatur penggunaannya secara efisien.
4. Kualitas Sumber Daya Manusia
Rendahnya kualitas sumber daya manusia sebagai operator mesin ternyata juga dapat memicu terjadinya downtime mesin. Karyawan yang lalai atau kurang sigap ketika menjadi operator mesin tersebut, dapat membuat produktivitas kerja menurun atau bahkan mesin cepat rusak. Hal ini dapat diatasi dengan memberikan aneka pelatihan, untuk mengembangkan serta meningkatkan skill para karyawan.
5. Bencana Alam dan Lingkungan
Downtime mesin akibat adanya bencana alam dan lingkungan ini merupakan jenis downtime mesin yang sulit dikontrol oleh manajemen produksi atau business tools jenis apa pun. Intinya, untuk kasus bencana alam, kita cuma bisa pasrah dan mengendalikannya dengan berbagai upaya mitigasi bencana.
Seperti kasus angin puting beliung pada Februari 2024 lalu di dekat rumah Bundamami, yakni daerah Rancaekek, yang terkenal sebagai kompleks beraneka macam pabrik. Kejadian tersebut menyebabkan banyak pabrik di daerah Rancaekek mengalami downtime mesin dan menderita kerugian hingga miliaran rupiah.
Machine Health Monitoring (MHM)
Machine Health Monitoring (MHM) merupakan upaya perusahaan/manufaktur untuk membuat performa mesin selalu dalam kondisi prima dan berfungsi secara optimal. Dalam proses MHM, dilakukan pemeliharaan mesin secara real time, analisis kinerja dan performa mesin, serta memprediksi proses perawatan mesin selanjutnya sesuai kebutuhan mesin tersebut.
Proses MHM ini sangat penting dilakukan, salah satunya untuk meminimalkan downtime mesin karena kerusakan sehingga menghemat biaya operasional manufaktur dalam perbaikan mesin.
Menurut Guru Besar ITB, Prof. Ignatius Pulung Nurprasetio, dalam orasi ilmiahnya, Machine Health Monitoring atau pemantauan kondisi kesehatan mesin ini merupakan bagian dari perawatan dan pemeliharaan berbasis kondisi mesin. Ada literatur yang menyebutkan MHM ini sebagai predictive maintenance (perawatan prediktif).
Manfaat yang dapat dinikmati perusahaan jika menjalankan MHM secara disiplin, di antaranya:
- Mendeteksi dini gejala kerusakan mesin, sebelum berkembang menjadi lebih parah dan membutuhkan perbaikan dalam skala besar.
- Meminimalkan atau mempersingkat durasi downtime mesin karena sudah dijadwalkan secara komprehensif sejak awal.
- Menghemat biaya yang harus ditanggung perusahaan untuk proses pemeliharaan dan tidak perlu menderita kerugian lebih besar akibat downtime mesin yang tidak terprediksi.
Strategi Cerdas Meminimalkan Downtime Mesin
Nah, setelah memahami seluk-beluk downtime mesin dan Machine Health Monitoring (MHM), kira-kira aplikasi atau platform apa yang dapat membantu mengatasi problem downtime mesin ini?
Ya, seperti yang sudah disebutkan tadi, Bundamami punya rekomendasi business tools yang mumpuni untuk meminimalkan downtime mesin dengan proses MHM, yaitu software teknologi terkini dari Astakona, yang disebut Facttwin.
Astakona
Astakona merupakan perusahaan yang berdiri pada 2023, bergerak di bidang layanan solusi teknologi informasi yang komprehensif dan berkomitmen untuk membantu klien dan mitra kerjanya menjadi perusahaan kelas dunia, dengan pertumbuhan bisnis yang pesat, serta mencapai kesuksesan dan produktivitas kerja yang lebih tinggi.
Ibarat manusia, memang perusahaan Astakona ini masih seumur bayi. Namun, di usianya yang masih sangat muda ini, Astakona mampu membuktikan kiprahnya melalui banyak klien dan mitra kerja yang telah merasakan manfaat besar dari produk-produk Astakona.
Astakona memiliki berbagai produk unggulan dan berkualitas, seperti software teknologi, yang telah terbukti sukses mendorong bisnis para klien dan mitra kerjanya untuk memiliki produktivitas kerja lebih tinggi, di antaranya:
1. Business Tools, terdiri dari:
- Lark Suite
- The Sales Machine
- Akrivia HCM
2. Industry Tools, terdiri dari:
- Facttwin
- UptimeAI
- Epicor
3. Solusi Mitra
Para mitra Astakona telah memberi banyak solusi inovatif bagi perusahaan klien, untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang pesat dan keunggulan tiada tanding dalam persaingan bisnis di era digital ini.
Aneka Fitur Facttwin untuk Memantau Kesehatan Mesin |
Facttwin dari Astakona
Facttwin merupakan sebuah platform berbasis IoT industri untuk membantu manajemen produksi dalam memonitor efektivitas operasional produksi dan kesehatan mesin manufaktur. Salah satu produk software Astakona ini dapat mengoptimalkan pengambilan keputusan bisnis yang efektif berdasarkan data real time dan meminimalkan terjadinya downtime mesin.
Facttwin sebagai software teknologi dari Astakona ini berbasis SaaS (Software as a Service) yang menggunakan sistem cloud untuk mengirimkan aplikasi kepada klien melalui jaringan internet. Dalam penggunaannya, Facttwin memerlukan kode klien dan kredensial login untuk mengakses aplikasi tersebut.
Aneka Tampilan di Aplikasi Facttwin |
Fitur Unggulan Facttwin
Sebagai salah satu produk Astakona, Facttwin memiliki beberapa keunggulan, yaitu:
1. Pantau, Kontrol, dan Optimalkan
Facttwin dapat membantu manufaktur klien untuk mengendalikan operasional produksi dengan visibilitas penuh, pada data real time produksi dan metrik KPI, serta notifikasi otomatis. Jadi, para karyawan akan sangat terbantu tugas-tugasnya dalam memantau produktivitas kerja mesin pada manufaktur.
2. Penghitungan OEE, TEEP, dan Aneka Metrik Lain
Facttwin juga dapat menghitung Overall Equipment Effectiveness (OEE), Total Effective Equipment Performance (TEEP), serta aneka penghitungan metrik lainnya secara otomatis sehingga lebih efektif dan efisien.
3. Update Real Time
Segala pengukuran yang disajikan oleh software teknologi Facttwin ini berdasarkan data real time yang selalu update per detik secara otomatis dan sesuai kebutuhan manufaktur, sehingga dapat dipastikan selalu akurat serta tepat waktu.
4. Pelacakan Downtime Mesin
Facttwin juga dapat mengatur secara otomatis dan manual, segala sesuatu terkait downtime mesin. Misalnya mengatur pelacakan durasi downtime mesin yang terjadi secara mendadak atau pun yang telah terjadwal sebagai proses Machine Health Monitoring (MHM).
Perencanaan produksi yang terintegrasi dengan akurat dan alokasi staf sumber daya manusia (SDM) yang tepat, dapat meminimalkan terjadinya downtime mesin.
5. Pemantauan Proses Machine Health Monitoring (MHM)
Segala proses MHM yang meliputi perawatan dan pemeliharaan berbasis waktu dan kondisi mesin sebagai predictive maintenance (perawatan prediktif), dapat berjalan secara otomatis. Supervisor mesin juga dapat langsung menugaskan staf untuk proses pemeliharaan karena Facttwin tergolong aplikasi yang ramah seluler.
Selain itu, Facttwin juga memungkinkan aktivitas MHM ini dapat ditampilkan secara streaming di dasbor TV ketika kegiatan MHM berlangsung pada mesin yang merupakan aset-aset berharga dalam perusahaan.
Kesimpulan
Setiap perusahaan/manufaktur tentu ingin manajemen produksinya berjalan lancar, tanpa adanya downtime mesin dan apa pun yang mengganggu. Para karyawan pun ingin keberadaannya dibutuhkan oleh perusahaan dan mendapat kesejahteraan yang sepadan.
Dengan bantuan teknologi Astakona, yakni melalui proses Machine Health Monitoring (MHM) dan software Facttwin, maka perusahaan dapat lebih tenang dan fokus menjalankan operasional produksi, tanpa khawatir adanya kerusakan mesin secara tiba-tiba. Manajemen produksi pun dapat berjalan lebih efektif, efisien, dan menguntungkan berbagai pihak yang terlibat di dalamnya.
Perusahaan kalian, sudah pakai Facttwin dan produk Astakona lainnya atau belum? Yuk, segera kepoin aneka business tools dan produk Astakona.
Referensi:
- Https://www.itbpress.id/orasi-ilmiah-guru-besar-institut-teknologi-bandung-pemantauan-kondisi-permesinan-machine-health-monitoring/
- https://astakona.id/id/
- https://astakona.id/id/produk/industry-tools/facttwin/
- https://astakona.id/id/blog/industrial-tools-en-id/faktor-yang-memengaruhi-kegiatan-produksi/
- https://play.google.com/store/apps/details?id=com.facttwin.facttwin_version_two&hl=id&gl=US
13 comments
memang harus dihandle oleh sistem yang lebih bagus dan canggih sih